Suara.com - Dalam usaha menurunkan berat badan, seseorang perlu makan lebih sedikit kalori dan membakar lebih banyak untuk menurunkan banyak berat badan. Karenanya, menghitung kalori dari makanan dianggap sangat penting bagi banyak orang.
Tetapi beberapa ilmuwan percaya bahwa melakukan ini mungkin bukan cara yang ideal untuk menurunkan berat badan.
Dilansir dari Times of India, ilmuwan lebih menekankan pada pentingnya makan makanan yang sehat dan bergizi, daripada menghitung kalori untuk menghindari obesitas dan risiko penyakit kronis lainnya seperti diabetes dan komplikasi terkait jantung.
Sebab, mengurangi kalori dapat menyebabkan malnutrisi dan kehilangan otot, yang dapat menjadi penyebab serius bagi beberapa masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
Selain itu, makan makanan yang kaya nutrisi dan seimbang selalu lebih baik daripada menghitung kalori.
Mendukung klaim tersebut, ada penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Stanford University. Mereka menemukan tidak ada perubahan berat yang signifikan antara diet rendah lemak yang sehat dan diet rendah karbohidrat yang sehat.
Dalam studi penurunan berat badan selama 12 bulan, yang dilakukan pada 609 orang, ditemukan bahwa mengonsumsi makanan utuh dan tidak diolah tanpa mengkhawatirkan asupan kalori mengakibatkan penurunan berat badan yang serupa bagi orang yang mengikuti kedua diet tersebut.
Memang membuat defisit kalori sangat penting untuk menurunkan berat badan, tetapi penelitian tersebut mengatakan untuk fokus pada apa yang Anda makan. Sebab itu lebih penting daripada seberapa banyak Anda makan.
"Saat Anda makan makanan dengan kualitas dan keseimbangan yang tepat, tubuh Anda dapat melakukan sisanya sendiri," kata David Ludwig, MD, ahli endokrinologi, peneliti, dan profesor di Harvard Medical School. "Anda tidak perlu menghitung kalori atau menghitung berdasarkan angka," ujarnya demikian dikutip dari Health.
Baca Juga: Bukannya Turunkan Berat Badan, Kurang Makan Justru Berbahaya!
Sehingga untuk menurunkan berat badan yang sehat, seseorang perlu fokus untuk mendapatkan karbohidrat, protein, dan lemak dalam jumlah yang cukup daripada hanya menghitung kalori.
Makan makanan kaya nutrisi akan menjaga energi Anda dan akan membantu membakar lemak. Ingatlah bahwa tujuan Anda memang menurunkan berat badan, namun jangan sampai mengorbankan kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda