Suara.com - Perkembangan berat badan bayi kerap menjadi fokus pasangan yang paling utama saat baru menjadi orangtua. Akan tetapi, terus-terusan bertanya pada para dokter tentunya akan sangat merepotkan. Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan pemantauan harian secara mandiri dengan mengikuti panduan sesuai WHO.
Bagaimana caranya? Simak informasi dari The Asian Parent berikut ini.
Cara Memantau Perkembangan dan Pertumbuhan Anak
1. Tabel Berat Badan Bayi Menurut Standar WHO
- Untuk Usia Bayi 0 sampai 11 Bulan
Tabel Berat Badan Bayi Menurut Standar WHO Untuk Bayi 0 sampai 11 Bulan - Untuk Usia Anak 1 sampai 5 Tahun
Tabel Berat Badan Bayi Menurut Standar WHO untuk Anak 1 sampai 5 Tahun
2. Menggunakan Rumus Perhitungan
Selain menggunakan tabel dari WHO, Anda juga bisa menghitung sendiri berat badan ideal anak dengan rumus berikut ini:
- Untuk anak berusia di bawah 12 bulan : BBI = (n : 2) + 4 atau (umur (bln) : 2 ) + 4
- Untuk anak 1-10 tahun : BBI = (2 x n) + 8 atau (2 x umur (thn)) + 8
Contoh Perhitungan:
Berapakah berat ideal seorang anak berusia 1 tahun 10 bulan?
n= 1 tahun 10 bulan atau 1,10
Pakai rumus kedua:
BBI = (2 x n) + 8
= (2 x 1,10) + 8
= 2,20 + 8
2,20 artinya 2 tahun 20 bulan atau sama dengan 2 + 1,8 tahun = 3,8 tahun
= 3,8 tahun + 8
= 11,8 kg
Jadi, berat badan ideal balita 1 tahun 10 bulan adalah 11,8 kg
Menurut laman IDAI, ada cara mudah untuk mengetahui pertumbuhan bayi usia 1 tahun normal atau tidak. Yaitu, dengan perhatikan apakah berat badannya mencapai 3 kali berat lahir, panjang badan naik 50% dari panjang lahir, dan lingkar kepala naik sekitar 10 cm. Walaupun begitu, tetap harus diingat bahwa setiap anak memiliki kecepatan pertumbuhan yang berbeda-beda.
Karena itu, penting sekali untuk melakukan pengukuran secara rutin 1 bulan sekali sampai usia anak mencapai 1 tahun, 3 bulan sekali sampai usia anak 3 tahun, dan setiap enam bulan sekali sampai usia 6 tahun.
Indikator Perkembangan Bayi Normal
Setidaknya, ada tiga hal yang perlu orangtua perhatikan untuk mengetahui tumbuh kembang bayi yang normal.
1. Berat Badan
Berat badan adalah salah satu indikator keberhasilan perkembangan bayi. Untuk mengukur normal atau tidaknya berat badan seorang anak, Anda bisa menggunakan tabel WHO atau perhitungan yang sudah dicontohkan di atas.
2. Tinggi Badan
Informasi mengenai tinggi badan normal Anak juga bisa diperoleh di tabel WHO di atas.
3. Lingkar Kepala Bayi
Pengukuran lingkar kepala bayi biasanya dilakukan oleh petugas medis di Puskesmas atau klinik kesehatan. Dengan pengukuran kepala, dokter bisa memprediksi ada atau tidaknya penyakit atau gangguan pertumbuhan anak.
Pengukuran lingkar kepala dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali sampai usia anak mencapai 1 tahun dan setiap enam bulan sekali sampai anak berusia 6 tahun.
Berdasarkan hasilnya, ukuran lingkar kepala anak dapat dibagi menjadi tiga jenis yakni normal, kecil atau mikrosefali, dan besar atau makrosefali. Ukuran lingkar kepala yang abnormal bisa disebabkan gangguan pertumbuhan otak.
Takaran Asupan Makanan Anak
Selain memastikan memonitoring pertumbuhan anak, orangtua juga mesti memberikan asupan yang baik sesuai dengan kebutuhan anak. Berikut ini adalah beberapa strategi pemberian asupan MPASI bagi bayi berdasarkan laman IDAI.
1. Tepat Waktu
Pemberian makanan pendamping ASI bisa dilakukan pada bayi berumur di atas 6 bulan.
2. Adekuat
MPASI yang diberikan kepada buah hati mestinya memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari, termasuk protein, makronutrien dan mikronutrien.
3. Aman dan Higienis
Proses pembuatan makanan pendamping ASI yang dilakukan dengan peralatan yang bersih aman dan higienis.
4. Diberikan secara Responsif
MPASI hendaknya diberikan secara konsisten sesuai dengan respons anak.
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Memberikan MPASI pada Anak
1. Usia 6 Bulan
Pada usia 6 bulan, bayi tetap membutuhkan ASI sebagai sumber energinya. Akan tetapi orangtua bisa menambahkan MPASI dengan takaran kira-kira 200 kilo kalori per hari.
Baca Juga: Ibu Hamil Makan Durian, Ini Manfaatnya untuk Janin dalam Kandungan
Orangtua bisa memberikan MPASI sebanyak 2 kali sehari, dengan tekstur berupa bubur kental atau puree. Pada tahapan ini, bayi kemungkinan mengalami kesulitan untuk bisa mengenali makanan padat. Karena itu kesabaran orang tua sangat dibutuhkan.
2. Usia 6 sampai 9 Bulan
Pada usia ini, takaran kalori yang dibutuhkan untuk anak masih sama, yakni sekitar 200 kilo kalori per hari. Akan tetapi, volume MPASI boleh ditingkatkan sedikit, misalnya dari 200 ml menjadi 250 ml. Pada tahapan ini, bayi mulai bisa diberikan MPASI dengan tekstur mashed, yakni makanan yang dilumatkan sampai halus.
3. Usia 9 Bulan sampai 1 Tahun
Pada usia ini, anak-anak masih tetap diberikan ASI. Akan tetapi, takaran kalori MPASI sudah meningkat menjadi 300 kilo kalori per hari. Frekuensi pemberian makan juga bisa ditingkatkan menjadi 3 sampai 4 kali perhari. Tekstur makanan anak pada usia ini sudah mulai beragam, misalnya cincang halus dan kasar serta finger food.
Demikianlah hal yang harus diperhatikan selama anak mengalami fase tumbuh kembang optimal di 1000 hari pertama kehidupannya. Dengan asupan yang baik, anak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
Sumber:
https://id.theasianparent.com/berat-badan-normal-bayi
Artikel terkait:
https://id.theasianparent.com/tanda-bayi-tumbuh-gigi
https://id.theasianparent.com/cara-bedong-bayi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental