Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi vaksin Covid-19 generasi awal siap meluncur ke masyarakat.
Dilansir Anadolu Agency, WHO mengatakan vaksin Covid-19 mungkin akan tersedia pada Desember atau awal 2021 untuk diserahkan ke regulator guna mendapatkan persetujuan.
Menjawab pertanyaan Anadolu Agency tentang kemungkinan jadwal vaksin untuk memerangi pandemi, Dr. Soumya Swaminathan mengatakan kemajuan dalam uji klinis yang terjadi di seluruh dunia sangat menggembirakan.
"Seperti yang Anda ketahui, saat ini kami memiliki sekitar 40 kandidat vaksin dalam beberapa tahap uji klinis, dan 10 di antaranya sedang dalam uji coba Tahap 3, yang merupakan uji klinis tahap akhir, yang akan memberi tahu kami tentang kemanjuran dan keamanannya," ujar dia.
Swaminathan mengatakan bahwa waktu paling cepat vaksin masuk ke pasar untuk diserahkan ke regulator dimulai dari Desember 2020, hingga awal 2021.
Dr Mariangela Simao, kepala akses obat-obatan dan produk kesehatan WHO, mengatakan bahwa vaksin yang dikembangkan harus memiliki izin di negara tempat uji coba dilakukan.
"Dan kami juga memiliki kapasitas produksi yang akan dibutuhkan untuk digunakan di tingkat negara. Begitu banyak, banyak langkah yang harus diambil setelah uji coba Tahap 3 benar-benar berakhir," kata Simao, menambahkan bahwa WHO sedang bekerja sangat baik dan erat dengan otoritas pengatur nasional.
Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Ghebreyesus berbicara menentang konsep mencapai apa yang disebut kekebalan kawanan dengan membiarkan virus menyebar.
Dia mengatakan, kekebalan kawanan merupakan konsep yang digunakan untuk vaksinasi di mana suatu populasi dapat dilindungi dari virus tertentu jika ambang imunisasi tercapai.
Baca Juga: Pemberian Vaksin Covid-19 di Kota Bogor Dipercepat, Jadi November 2020
Tedros mengatakan bahwa dalam sejarah kesehatan masyarakat, kekebalan kawanan tidak pernah digunakan sebagai strategi untuk menanggapi wabah, apalagi pandemi.
Dia mengutip bagaimana kekebalan terhadap campak membutuhkan sekitar 95 persen populasi untuk divaksinasi.
Tedros mengatakan sisa 5 persen akan dilindungi dengan fakta bahwa campak tidak akan menyebar di antara mereka yang divaksinasi dan ini bermasalah secara ilmiah dan etika karena kita tidak cukup tahu tentang kekebalan terhadap Covid-19.
“Kebanyakan orang yang terinfeksi virus yang menyebabkan Covid-19 mengembangkan tanggapan kekebalan dalam beberapa minggu pertama, tetapi kami tidak tahu seberapa kuat atau tahan lama tanggapan kekebalan itu, atau bagaimana perbedaannya untuk orang yang berbeda. Kami punya beberapa petunjuk, tapi kami tidak memiliki gambaran lengkap," jelas dia.
Tedros menambahkan bahwa tidak ada kekebalan terhadap virus korona yang diketahui hingga saat ini.
Berita Terkait
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Pengusaha Vaksin Dunia Kumpul di Bali, Bahas Strategi Jangka Panjang Industri Global
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Realisasi vaksinasi rabies di Jakarta
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya