Suara.com - Masalah kerontokan menjadi salah satu efek jangka pendek yang umum dialami oleh pasien pengobatan kanker.
Menurut Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Endi Novianto, SpKK (K), FINSDV, FAADV, efek kerontokan tersebut bisa diatasi dengan cara melakukan terapi medis bernama Platelet Rich Plasma atau PRP.
Terapi berdasarkan plasma darah ini dipercaya mampu merangsang pertumbuhan rambut yang terjadi karena kebotakan.
Namun ia mengingatkan syarat utama melakukan terapi PRP pada pasien kanker adalah, mereka harus sudah menyelesaikan proses pengobatan kemoterapi yang menyebabkan kerontokkan.
"Tapi pada saat kemoterapinya sudah selesai, kemudian ingin menumbuhkan rambutnya, dan parameter darah sebagai kontra indikasinya tidak melanggar, bisa dilakukan terapi PRP pada pasien kanker," ujar dr. Endi dalam diskusi webinar Klinik Zap Health, Kamis (15/10/2020).
Dokter lulusan Dermatovenereology Universitas Indonesia ini menjelaskan pasien kanker yang masih menjalani kemoterapi sebaiknya tidak melakukan PRP terlebih dahulu.
Selain karena penyebab kerontokkannya masih terjadi, obat kemoterapi juga dapat menganggu fungsi sel darah.
"Biasanya obat kemoterapi akan menyebabkan sel darah menjadi tidak optimal fungsinya pun terganggu, dan jumlahnya lebih sedikit, jadi jangan lakukan terapi PRP pada saat kemoterapi," terang dr. Endi.
Kualitas sel darah dalam terapi PRP adalah faktor vital, karena terapi ini memanfaatkan sel plasma darah yang mengandung trombosit dari tubuh pasien, kemudian disuntikkan kembali ke bagian tubuh pasien.
Baca Juga: Pengobatan Kanker Dapat Pengaruhi Ejakulasi, Adakah Efek Samping Lain?
Sehingga saat kadar growth factor dalam trombosit terganggu akibat obat kemoterapi, maka kesempatan bagi rambut untuk tumbuh kembali sangat kecil.
Sekadar informasi, sebelum dimanfaatkan untuk kosmetik dan kecantikan, terapi PRP ini sudah lebih dulu dimanfaatkan untuk keperluan medis penyembuhan luka menjadi lebih cepat.
Misalnya luka pada pasien diabetes yang sulit sembuh, maka terapi PRP ini bisa dimanfaatkan, dan membuat lukanya menjadi cepat pulih.
"Terapi PRP menyediakan growth factor atau faktor pertumbuhan yang dibutuhkan oleh kulit atau bagian tubuh yang lain untuk menyembuhkan atau memperbaiki dirinya sendiri. Saat terjadi perlukaan pada kulit, diberikan PRP lukanya cepet sembuh," tutup Endi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?