Suara.com - Pencegahan menjadi cara utama terhindari dari infeksi Covid-19. Di Pondok Pesantren Darunnajah, one gate system alias sistem satu pintu menjadi cara terdepan menghalau virus Corona.
Disampaikan KH Sofwan Manaf, Pimpinan Ponpes Darunnajah, hanya ada satu kasus virus Corona Covid-19 yang dilaporkan terjadi pada santri. Itupun kasus yang dibawa dari luar, bukan penularan di dalam pesantren.
Menurutnya, penerapan one gate system jadi cara terbaik mengatur akses keluar masuk bukan hanya santri, tapi juga guru, pengurus asrama, hingga pengelola pesantren.
"Sebelum masuk pesantren, santri diisolasi 2 minggu di rumah dan melakukan rapid test sebelum masuk ke pesantren. Lalu isolasi lagi 2 minggu setelah di dalam pesantren. Ketika sudah di dalam dan sehat ini kita upayakan untuk tidak keluar," tutur Sofwan, dalam siaran langsung di Channel Youtube BNPB, Jumat (16/10/2020).
Penerapan one gate system memang diakui tidak mudah diterima, terutama oleh orang tua santri. Jika dulu orang tua bebas berkunjung, saat ini Ponpes Darunnajah menerapkan kunjungan terbatas dengan pendaftaran online.
Setiap pekan, jatah kunjungan orang tua hanya 80, jumlah yang sangat sedikit bagi pesantren dengan lebih dari 6.000 santri ini.
Penerapan pembatasan kunjungan ini sempat menuai protes dari orang tua. Tak sedikit pula pengurus pesantren yang akhirnya menjadi sasaran pelampiasan kekecewaan orang tua.
Menurut Sofwan, orang tua harus mengerti bahwa penerapan one gate system dan pembatasan kunjungan dilakukan demi melindungi anak didik dan santri-santri lain di pesantren.
"Maka dari itu orang tua sebaiknya mendoakan saja anaknya di pesantren tetap sehat. Kan kalau mau kirim makanan masih boleh, bertemu juga boleh tapi dibatasi, jarak 2 meter, dan tidak boleh pelukan," ungkapnya.
Baca Juga: Pondok Pesantren Putri di Bandung Disegel Ahli Waris, Banser Turun Tangan
Prof Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Covid-19, menyebut penerapan one gate system oleh Ponpes Darunnajah layak ditiru oleh pesantren dan lembaga pendidikan lainnya.
Dengan one gate system, alur keluar masuk setiap orang bisa dipantau dan diatur, demi meminimalisir risiko infeksi Covid-19.
"Yang memiliki risiko tertular dan menularkan ke orang lain kan yang keluar. Jadi kalau sudah di pesantren ya di dalam saja, terutama lagi masa pandemi. Serahkan pada pengurus sambil mendoakan keadaan jadi lebih baik," ujarnya.
Hal senada juga diungkap oleh dr Sonny B. Harmadi, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19. Peran ulama, dalam hal ini guru dan pimpinan pesantren, sangat besar dalam mencontohkan protokol kesehatan yang benar.
"Salah satu komponen masyarakat yang penting adalah pendidikan. Pesantren diharapkan jadi garda terdepan dan ujung tombak perubahan perilaku masyarakat lewat keteladanan dan edukasi," tuturnya.
Berita Terkait
-
Urusan Pesantren 'Naik Kelas', Kemenag Siapkan Eselon I Khusus di Momen Hari Santri 2025
-
Zulhas Dorong Pesantren Dirikan Koperasi Desa, Jadikan Pusat Ekonomi Umat
-
Jas Merah dan Jas Hijau, Simbol Perjuangan Pesantren Rebut serta Pertahankan Kemerdekaan
-
Gubernur BI Ungkap Strategi Jitu Jadikan Indonesia Pusat Ekonomi Syariah Global! Apa Rahasianya?
-
Kisah Perempuan Ditolak Calon Mertua, 5 Tahun Balik Lagi dengan Seragam TNI
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia