Suara.com - Selama ini cuci tangan dianggap sebagai cara efektif untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19. Namun, ternyata tidak banyak orang yang mempraktikkan cuci tangan dengan benar.
Hasil Riskesdas 2018 menyatakan baru separuh masyarakat Indonesia yang melakukan cuci tangan dengan benar.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) Tahun 2018, hanya setengah masyarakat Indonesia dengan usia di atas 10 tahun yang mempraktikkan perilaku cuci tangan pakai sabun dengan benar.
Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan mendorong masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat salah satunya cuci tangan pakai sabun.
“Saya mengajak semua pemangku kepentingan bergabung dengan kami dalam menjadikan kebersihan tangan dapat dilakukan semua orang,” ungkap Direktur Jendral Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari dalam keterangan pers yang diterima Suara.com, Jumat, (16/10/2020).
Sementara itu, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Riskiyana Sudadi Putra mengatakan, bahwa gerakan cuci tangan ini tidak sulit kalau dilakukan bersama-sama.
“Sudah ada 37 perusahaan yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam kegiatan promosi Kesehatan, kita bisa menggandeng partner sesuai kompetensi dan aktivitas di perusahaan masing,” kata dia.
Kemudian, Erwin Simangungsong dari Save the Children juga mengingatkan bahwa perlu kolaborasi bersama untuk mengedukasi publik terkait dengan cuci tangan. Sebab selama ini masih ada pandangan yang salah tentang cuci tangan.
“Misalnya di masyarakat masih ada yang menganggap cuci tangan untuk membersihakan tangan yang kotor sehabis makan,” kata Erwin mencontohkan.
Baca Juga: Kemenparekraf: Tempat Wisata dan Pasar Wajib Sediakan Fasilitas Cuci Tangan
Untuk itu masyarakat perlu diingatkan bahwa mencuci tangan adalah membersihakan tangan untuk menlindungi diri dan orang lain, yang harus dilakukan, termasuk sebelum makan, ketika mau menyuapi bayi, setelah BAB, dan lain-lain.
"Kebiasaan ini harus dibangun secara berkelanjutan bukan hanya saat pandemi," kata Erwin.
Pada Hari Cuci Tangan Sedunia pada 15 Oktober 2020, Kemitraan Swasta-Pemerintah untuk Cuci Tangan Pakai Sabun (KSP-CTPS) mengajak semua pemangku kepentingan untuk bergabung untuk menjadikan kebersihan tangan dapat dilakukan semua orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?