Suara.com - Anak-anak rentan mengalami demam tifoid atau tifus. Dokter spesialis anak dr. Tisa Rori Sp.A mengatakan hal itu disebabkan karena pola hidup tidak sehat atau juga akibat jajan sembarangan.
Tisa menjelaskan bahwa tifoid disebabkan karena infeksi bakteri salmonella yang mudah mencemari dari lingkungan tidak bersih, kurang sanitasi, dan tidak hidup bersih.
"Juga berhubungan dengan imunitas. Makanya penyakit ini banyak terjadi pada anak-anak karena imunitasnya masih rendah. Tertinggi insiden pada usia 10-15 tahun. Karena mereka kebiasaan kurang cuci tangan, kemudian jajan sembarangan," kata Tisa dalam siaran langsung Instagram RS Mitra Keluarga, Jumat (16/10/2020).
Demam pada sore dan malam hari menjadi gejala paling umum terjadi pada anak yang mengalami tifoid, kata Tisa. Selain itu, biasanya juga mengakibatkan mual, pusing, dan cepat lelah.
Tisa mengingatkan bahwa demam tifoid bisa berakibat mengganggu fungsi organ lain karena bakteri bisa menyebar melalui aliran darah. Tetapi ciri khasnya, bakteri salmonella akan menyerang saluran cerna.
Sehingga akibat paling buruk pasien bisa mengalami radang usus atau pendarahan jika terlambat ditangani, papar Tisa.
"Penyakit ini berhubungan dengan sanitasi, kebersihan seseorang. Selalu biasakan hidup sehat. Selalu cuci tangan sebelum makan. Hindari makanan yang mentah atau setengah matang. Terutama dalam era pandemi. Tidak lupa juga vaksinasi tifoid," jelasnya.
Anak bisa mendapatkan vaksin tifoid mulai usia 2 tahun dan diulang saat usianya 5 tahun, lanjut Tisa. Namun, diakuinya, vaksin memang tidak menjamin 100 persen anak tidak terinfeksi. Tapi setidaknya melindungi anak dari kemungkinan kondisi berat saat mengalami demam tifoid.
"Dari vaksinasi memang tidak 100 persen tapi melindungi hingga 70-90 persen. Bila anak sakit kemungkinan gejalanya ringan," ucap Tisa.
Baca Juga: Sebelum Dinyatakan Positif Covid-19, Menhub Budi Sempat Didiagnosis Tifus
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa