Suara.com - Pandemi Covid-19 masih menjadi momok menakutkan untuk masyarakat dunia. Namun, baru-baru ini ramai diberitakan tentang mahasiswa di Amerika Serikat yang secara sukarela, bersedia terinfeksi virus corona jenis baru tersebut.
Dilansir Oddity Central, Rabu (21/10/2020), sejumlah mahasiswa di Brigham Young University di Idaho, Amerika Serikat bersedia disuntik virus penyebab Covid-19 dan tertular penyakit mematikan tersebut.
Alasan tak main-main, mereka ingin terinfeksi Covid-19 lalu menghasilkan sel atau plasma antibodi Covid-19 yang nantinya bisa dijual kepada khalayak umum, untuk kemudian mendapatkan uang tunai dari tindakan tersebut.
Mengetahui fenomena itu, pejabat Brigham Young University langsung melakukan penyelidikan agar bisa mengantisipasi sedini mungkin untuk mencegah aksi nekat yang dilakukan sejumlah mahasiswa di sana.
Pejabat kampus yang juga pemilik gereja itu mengaku mengutuk keras perilaku mahasiswanya dan mengumumkan akan menangguhkan kelulusan mahasiswa yang ketahuan secara sengaja menyuntikkan Covid-19 pada tubuhnya.
"Universitas saat ini sedang menyelidiki insiden di kampus, dan telah mendesak mahasiswa untuk tidak menempatkan diri mereka sendiri dan orang lain pada risiko-risiko, karena risiko tersebut tidak sebanding dengan imbalannya," tegasnya.
Lebih lanjut, menurutnya, tidak pernah ada kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi mahasiswa yang sebanding dengan membahayakan keselamatan mereka. Bahkan, pihak kampus mengaku siap membantu jika ada mahasiswa yang terganjal masalah ekonomi.
Di Idaho sendiri, ada beberapa pusat donasi yang ingin membayar plasma antibodi Covid-19 demi membuat mereka kebal dari wabah. Bahkan ada satu pusat donasi yang dekat dengan kampus, yang siap membayar 100 dolar (setara dengan Rp 1,4 Juta) demi mendapatkan satu kantong plasma antibodi Covid-19.
Pemberian uang itu memang sengaja dilakukan sebagai ucapan terima kasih secara khusus kepada pihak yang dianggap telah menyelamatkan nyawa di masa pandemi.
Baca Juga: Loncat dari Ambulans, Pasien Covid-19 Berbaur dengan Pendemo UU Cipta Kerja
Sementara menurut Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, plasma darah orang yang pernah terinfeksi positif Covid-19 mungkin efektif dalam mengobati Covid-19.
Adapun, hingga Selasa (20/10/2020) kemarin, Universitas Brigham Young telah mengkonfirmasi ada 119 kasus mahasiswa aktifnya yang tertular Covid-19 dan 20 kasus karyawan aktif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi