Suara.com - Satu lagi penemuan anak bangsa yang bisa dimanfaatkan untuk penanganan pandemi Covid-19.
Dilansir Anadolu Agency, alat deteksi cepat gejala Covid-19 menggunakan embusan napas bernama GeNose C19 (Gadjah Mada Electronic Nose) akan memasuki tahap uji diagnostik.
GeNose C19 dikembangkan oleh peneliti UGM Kuwat Triyana bersama tim. Teknologi ini merupakan inovasi pertama di Indonesia yang mendeteksi Covid-19 melalui embusan napas.
Alat ini terhubung dengan aplikasi yang menggunakan sistem cloud computing sehingga hasil diagnosis didapat secara real time.
Kuwat mengatakan Kementerian Kesehatan telah mengizinkan uji diagnostik dari alat ini di sembilan rumah sakit, salah satunya Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito.
Pada tahap awal, GeNose C19 akan difungsikan sebagai alat screening Covid-19.
"Sambil dievaluasi akurasi, sensitivitas dan spesifisitasnya maka diharapkan GeNose C9 dapat menjadi alat diagnostik Covid-19 yang setara dengan swab/PCR," kata Kuwat dikutip dari situs resmi UGM pada Selasa.
Anggota tim peneliti, Dian Kusumapramidya Nurputra menargetkan sebanyak 1.500 sampel yang diuji selama tiga pekan, dimana 10 persen di antaranya merupakan pasien positif Covid-19.
Dalam uji diagnostik ini, peneliti akan mengambil sampel napas dan sampel swab nasofaring secara bersamaan.
Baca Juga: Usaha Konveksi Masa Pandemi, Tunda Produksi Padahal Harus Bayar Gaji
"Kita tidak tahu sampel pasien yang diambil ini positif atau negatif supaya tidak terjadi penyimpangan pada penelitian uji diagnostik," kata Dian.
Tim peneliti menargetkan agar alat ini bisa dipasarkan secara komersial pada akhir tahun 2020, setelah proses pengujian dan pengembangan inovasi lanjutan.
GeNose C19 sebelumnya juga telah menjalani uji profiling di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Daerah Istimewa Yogyakarta dan Rumah Sakit Khusus Covid-19 di Bambanglipuro, Bantul.
Tim mengklaim akurasi dari sistem deteksinya mencapai lebih dari 95 persen.
Alat ini diharapkan dapat membantu pengendalian penyebaran Covid-19 dengan biaya per uji yang lebih murah, hasil diketahui dengan lebih cepat, sehingga keputusan untuk tindakan isolasi juga lebih cepat.
GeNose C19 juga diklaim mudah diproduksi massal karena menggunakan analisis data Artificial Intelligence (AI) secara paralel dan masif, dengan spesifitas serta sensitivitas yang tinggi.
Berita Terkait
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara