Suara.com - Hari ini, 29 Oktober 2020, dunia memperingati Hari Psoriasis Sedunia atau World Psoriasis Day, yang tujuannya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang psoriasis, penyakit kronis yang tidak menular.
Banyak orang dengan psoriaris tidak sadar dengan penyakit mereka. Itulah mengapa hari psoriasis sedunia diadakan, agar para penderita psoriasis biasa saling leluasa berbagi pengalaman dan pengobatan terhadap penyakit mereka, sekaligus juga mematahkan mitos yang beredar tentang psoriasis.
Psoriasis adalah radang sendi psoriasis yang ditandai ruam merah di sekitar tubuh. Psoriasis adalah penyakit kulit yang menyebabkan kulit bersisik, memerah dan menimbulkan rasa gatal. Psoriasis paling sering muncul di lutut, siku, dan kulit kepala.
Penyakit ini sering kambuh dan jarang bisa disembuhkan karena bisa dialami penderitanya hingga bertahun-tahun, bahkan hingga mereka menua. Beberapa kasus psoriasis kambuh selama beberapa minggu atau beberapa bulan, mereda, dan bisa muncul kembali.
Mengutip situs Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Kamis (29/10/2020), psoriasis termasuk penyakit yang disebabkan karena autoimun, sehingga siklus pertumbuhan sel kulit menjadi lebih cepat.
Perawatan dan pengobatan penyakit psoriasis
Perawatan penyakit psoriasis biasanya tergantung pada seberapa banyak kulit yang terdampak, misalnya banyaknya bercak merah yang menyakitkan, atau lokasi psoriasis yang menyerang wajah. Biasanya dokter akan memberikan krim atau salep yang dioleskan di area terdampak.
Tapi ada juga beberapa yang menggunakan terapi sinar ultraviolet hingga obat-obatan seperti methotrexate. Beberapa kasus orang yang menderita psoriasis juga menderita diabetes, penyakit jantung, dan depresi.
Penyakit penyerta atau komorbid diabetes khususnya, akan membuat penderitanya cukup kewalahan saat psoriasis kambuh, karena luka pada pasien diabetes sulit mengering dan perlu penanganan ekstra.
Namun apabila menderita psoriasis dibarengi dengan radang persendian atau radang sendi psoriatis, biasanya dokter akan memberikan obat methotrexate yang dikombinasikan krim dan salep.
Baca Juga: Krim Kulitmu Mengandung Parafin? Hati-hati Bisa Sebabkan Kebakaran!
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial