Suara.com - Buang air besar adalah kebiasaan setiap orang. Tapi, setiap orang pasti tidak buang air besar pada waktu atau dengan pemicu yang sama.
Selain itu, setiap orang juga memiliki kebiasaan buang air besar yang berbeda-beda, seperti sambil membaca buku, BAB di pagi hari atau di malam hari dan sebagainya.
Melansir dari The Healthy, berikut beberapa kebiasaan buruk buang air besar dan artinya.
1. Bangun malam hari untuk buang air besar
Neuron di usus bisa mengontrol kontraksi usus besar, yang mendorong keluarnya limbah, ritme sirkadian tubuh, jam internal yang membangunkan dan membuat kantuk di malam hari.
Pankaj J. Pasricha, MD, direktur neurogastroenterologi di Johns Hopkins Center for Neurogastroenterology, mengatakan kebanyakan orang tidak ingin mengosongkan usus besarnya di tengah malam. Di sisi lain, kandung kemih bertindak sebagai reservoir untuk aliran urine yang terus-menerus diproduksi ginjal.
2. Minum kopi membuat buang air besar
Sekitar 30 persen orang merasakan dorongan untuk buang air besar setelah minum kopi di pagi hari. Karena, kopi merangsang usus besar bagian distal yang mempercepat pembuangan limbah.
Menurut penelitian di Diseases of the Colon and Rectum dan European Journal of Sport Science, keasaman kopi mungkin menjadi faktor seseorang merasa ingin buang air besar. Asam chlorogenic dalam kopi menyebabkan perut memproduksi lebih asam lambung.
Baca Juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona Covid-19, Ini Daftarnya!
3. Buang air besar membuat tubuh merinding
Dr Sheth mengatakan tubuh yang merinding saat BAB terjadi ketika gerakan usus merangsang saraf vagus, yang membentang dari batang otak ke usus besar.
Saat saraf vagus dirangsang, kondisi ini menyebabkan keringat dan kedinginan, serta penurunan tekanan darah dan setak jantung.
4. Sulit buang air besar saat liburan
Hampir 40 persen orang mengalami sembelit saat mereka berpergian, terutama ketika rutinitasnya mengalami perubahan.
Menurut Dr Levine, waktu makan yang berbeda, jadwal tidur yang bergeser atau jet lag bisa mengganggu ritme sirkadian tubuh dan memengaruhi proses pencernaan. Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan beberapa pengobatan rumahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke