Suara.com - Bagi kebanyakan orang, liburan mungkin menjadi waktu untuk melepaskan penat agar kembali segar beraktivitas. Tetapi hal itu juga berisiko mengundang penyakit, terlebih di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Spesialis penyakit dalam prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam mengatakan, ada tiga kelompok penyakit yang bisa terjadi di masa liburan. Yaitu, penyakit akibat kelelahan, penyakit kronik yang kambuh setelah liburan, dan penyakit kecelakan terjadi selama liburan.
"Tentu kondisi kelelahan dan kambuhnya penyakit kronis akan membawa dampak risiko untuk terjadinya infeksi Covid-19," kata prof Ari dalam keterangan tertulisnya kepada suara.com, Sabtu (31/10/2020).
Ia menjelaskan, penyakit akibat kelelahan biasanya terjadi segera setelah usai berlibur. Perjalanan panjang yang melelahkan umumnya bisa menyebabkan penyakit infeksi pernafasan atas dan diare.
Terlebih, jika selama perjalanan cenderung mengonsumsi makanan seadanya dan mengabaikan kandungan gizi seimbang. Menurut prof. Ari, keadaan itu akan menyebabkan daya tahan tubuh jadi menurun.
"Jika hal ini terjadi maka mereka mudah sekali mengalami penyakit flu atau infeksi saluran nafas atas. Selain itu selama diperjalanan kecenderungan untuk membeli makanan atau minum baik yang home made atau dalam bentuk kemasan selama perjalanan, di mana keamanan dan kebersihan dari makanan tersebut perlu dipertanyakan. Sehingga seseorang itu juga mudah mengalami penyakit diare," paparnya.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menambahkan, penyakit infeksi saluran nafas atas dan diare sangat rentan dialami para traveler. Karena umumnya mereka akan kurang istirahat dan kurang bergerak saat di atas kendaraan.
Sehingga juga bisa menyebabkan sakit kepala dan pegal-pegal saat sampai tempat tujuan. Kondisi tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan cukup tidur, katanya. Namun kebiasaan banyak orang saat sudah sampai lokasi liburan menunda waktu istirahat dan mengabaikan rasa lelah.
"Kelelahan ini akan semakin bertambah parah di mana pada awalnya kurang diperhatikan dan tentunya keadaan ini akan memperparah daya tahan tubuh seseorang sehingga mereka akan mudah terkena infeksi, salah satunya infeksi covid-19. Apalagi jika prinsip protokol kesehatan tidak dilaksanakan secara konsisten," ujarnya.
Baca Juga: Bagaimana Sopir dan Penumpang Terapkan Prokes saat Libur Panjang?
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?