Suara.com - Konsumsi gula berlebih selama ini dianggap sebagai penyebab utama terjadinya diabetes. Tapi menurut dokter hal itu keliru.
Lantas, apa faktor sebenarnya yang membuat seseorang terkena penyakit diabetes?
Ketua Pengurus Besar Persatuan Diabetes Indonesia (PB PERSADIA), Dr dr Sony Wibisono Sp PD-KEMD FINASIM mengatakan penyebab utama pada penyakit diabetes justru karena gaya hidup yang tidak teratur.
“Risiko gaya hidup tidak teratur ini membuat seseorang mudah terkena diabetes, misalnya sebelum dan setelah tidur konsumsi kopi, berhenti merokok, dan jarang berolahraga,” ujar Sony dalam webinar Press Conference World Diabetes Day 2020 “Bersama Diabetasol, Sayangi Dia”, Selasa (3/11/2020).
Meski demikian, ia juga tak memungkiri, gula atau makanan karbohidrat seperti nasi akan mempercepat seseorang terkena diabetes. Hal ini karena kalori yang dihasilkan cukup tinggi. Sehingga, akan lebih baik jika hal itu bisa dihindari.
“Faktor genetik juga bisa meningkatkan risiko diabetes. Tapi, Kembali saya ingatkan untuk perhatikan juga pada jumlah akumulasi makanan yang dikonsumsi per harinya harus seimbang,” jelasnya
Dia menyarankan seseorang harus memiliki nutrisi seimbang, makan seimbang, dan energi yang dikeluarkan juga harus seimbang dengan berolahraga. Jadi kayak atlet memiliki gaya hidup seimbang itulah yang harus dilakukan.
Sony juga menghimbau sebaiknya seseorang yang memiliki faktor keturunan dari orang tua nya diabetes serta sudah memasuki di usia 40 tahun, sejak dini maka harus lakukan cek gula darah sebulan sekali.
“Biasanya orang itu pada malas untuk mengecek gula darah ke dokter. Padahal seharusnya periksa sejak dini agar terhindar hal-hal yang tidak diinginkan, ini menjadi kunci untuk menghindari penyakit diabetes,” tutur dia.
Baca Juga: Bagi Penderita Diabetes, Simak 5 Sarapan Sehat untuk Kontrol Gula Darah
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?