Suara.com - Pemerintah mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak. Ini dilakukan guna menekan kasus penularan virus corona Covid-19 yang semakin meningkat di Indonesia.
Namun ternyata tidak semua orang mau mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada kalangan anak muda. Demikian paparan webinar "Keterlibatan Masyarakat Dalam Respons Pandemi Covid-19".
Hal ini dibuktikan dalam sebuah survei yang dilakukan UNICEF dan Nielsen, perusahaan informasi global yang berfokus pada penelitian dan riset, terhadap dua ribu responden segala usia di enam kota besar di Indonesia.
Data mereka menunjukkan hanya 20 persen anak muda (15 hingga 17 tahun) yang disiplin mempraktikan 3M. Sedangkan orang tua atau senior (50 hingga 54 tahun) mencapai 41,30 persen yang telah mempraktikkan protokol kesehatan.
Apabila dihitung secara keseluruhan, sekitar sepertiganya (31,5 persen) telah mempraktikkan ketiga kunci, dan 9 persen tidak melakukan satu pun.
Padahal, orang-orang yang melakukan praktik kesehatan pun masih memiliki risiko untuk terinfeksi virus corona, meski lebih rendah.
Jika dijabarkan, orang-orang lebih sering mempraktikan cuci tangan (72 persen) daripada menjaga jarak (47 persen). Sedangkan memakai masker (71 persen) merupakan praktik kesehatan kedua yang sering mereka lakukan.
"Tapi perilaku ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Untuk terjadinya pencegahan penularan, kita harus terus melakukan ketiga perilaku tersebut. Jadi tidak bisa cuma pakai masker, tapi tidak cuci tangan. Harus satu paket," tutur Rizky Ika Syafitri, UNICEF Communications Development Specialist, Rabu (4/11/2020).
Penulis studi sekaligus Konsultan UNICEF, Risang Rimbatmaja, mengatakan kendala dari praktik menjaga jarak menurut responden adalah adanya aspek norma sosial dan mispersepsi di masyarakat.
Baca Juga: Longgarkan Pembatasan, Victoria Kembali Catatkan Nol Kasus Virus Corona
"Misal norma sosial, 'orang kok yang mendekat, bukan saya', atau, 'tidak enak jika tidak menjaga jarak'. Jadi, bagaimana orang lain berperilaku," tutur Risang.
Sedangkan mispersepsi yang terjadi di masyarakat adalah bahwa mereka merasa sehat, sehingga tidak akan menularkan penyakit kepada orang lain.
"Jadi kelihatannya konsep tentang OTG (orang tanpa gejala), bahwa, walaupun orang itu keliatan sehat bugar tapi bisa menularkan penyakit belum betul-betul masuk di benak masyarakat," ujar Rizky.
Menurutnya, konsep orang tanpa gejala perlu diperkuat dalam pesan komunikasi pemerintah dan masyarakat.
"Terlihat di sini bahwa orang merasa tidak perlu menjaga jarak karena melihat orang lain sehat lupa bahwa ada orang positif tetapi tidak menunjukkan gejala batuk atau apa pun," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
Terkini
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern