Suara.com - Stres mungkin paling sering dikaitkan dengan masalah kesehatan mental. Padahal stres juga memiliki peran pada pengembangan diabetes.
Melansir dari Healthshots, stres memicu tubuh untuk melepaskan kortisol, yaitu hormon yang membantu tubuh melewati situasi stres. Pelepasan hormon ini meningkatkan laju pernapasan.
Kortisol membantu arteri tetap sempit untuk memompa darah lebih keras dan lebih cepat yang pada akhirnya membantu memastikan untuk menjaga pengiriman darah beroksigen ke seluruh tubuh. Namun, jika proses ini berlanjut untuk jangka waktu yang lebih lama malah akan meningkatkan tekanan darah.
Pelepasan hormon kortisol yang berlebihan akibat stes bisa jadi penghalang bagi pankreas untuk mengeluarkan insulin yang diperlukan untuk menstabilkan konsentrasi gula di dalam sel darah.
Resistensi insulin adalah salah satu penyebab utama di balik diabetes dan karena kortisol menekan pelepasan insulin dari pankreas, sehingga kadar glukosa dalam darah tetap tinggi. Gangguan lain yang dialami tubuh kita karena meningkatnya stres adalah kurang tidur yang juga menyebabkan memburuknya kondisi pasien diabetes.
Stres juga mengaktifkan sel-sel lemak dan imenghasilkan penambahan berat badan yang bisa sangat terkait dengan risiko diabetes. Orang dengan obesitas dikenal berisiko lebih tinggi mengalami diabetes. Padahal menurunkan berat badan sedikit saja sudah berpengaruh pada penurunan risiko diabetes.
Sebuah studi menunjukkan bahwa menurunkan berat badan bahkan hanya dengan 5 persen dari berat tubuh Anda dapat menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap pengendalian kadar gula darah dalam tubuh.
Jadi, sangat penting bagi pasien diabetes untuk mengikuti pola makan bergizi seimbang dan melakukan aktivitas fisik secara teratur serta mengelola stres dengan baik.
Baca Juga: Mau Turunkan Risiko Diabetes? Coba Pangkas Berat Badan 4 Pon Saja
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis