Suara.com - Dampak tersembunyi pandemi Covid-19 kembali menjadi diskusi, salah satunya peningkatan kasus polio dan campak di sejumlah negara.
Dilansir VOA Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pembatasan yang terjadi karena pandemi membuat proses imunisasi terhambat, yang membuat risiko naiknya kasus polio dan campak semakin besar.
Dalam pengarahan rutin di markas besar WHO di Jenewa, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada awal tahun ini, Afrika dinyatakan bebas polio liar, berkat upaya-upaya terpadu dari berbagai organisasi, pemerintah, dan jutaan petugas layanan kesehatan.
Tetapi ia mengatakan bahwa sejak pandemi virus corona melanda, program imunisasi rutin seperti yang menghentikan polio liar di Afrika telah dihentikan, membuat anak-anak di daerah-daerah berisiko tinggi menjadi rentan terhadap berbagai penyakit seperti polio, campak dan pneumonia.
Ia mengatakan WHO kini mulai melihat ada perebakan penyakit tersebut.
Tedros mengatakan sebelum Covid-19, campak terlihat muncul kembali di seluruh dunia. Tahun lalu tercatat jumlah infeksi baru tertinggi dalam kurun lebih dari dua dekade.
Pada saat bersamaan, ujarnya, penularan virus polio diperkirakan akan meningkat di Pakistan dan Afghanistan, dan di berbagai daerah yang masih kurang menjalani program imunisasi di Afrika.
Dirjen WHO itu mengatakan kegagalan memberantas polio kini menyebabkan kebangkitan kembali penyakit itu di dunia, dan dalam 10 tahun, akan ada hingga 200 ribu kasus baru per tahun.
Tedros mengatakan WHO dan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) telah meluncurkan imbauan mendesak kepada para donor di seluruh dunia untuk menggalang 655 juta dolar dana, 400 juta dolar untuk polio dan 255 juta dolar untuk campak, guna mengatasi kesenjangan imunitas yang berbahaya dan kelompok usia target.
Baca Juga: IHME: Skenario Terburuk, Kematian Covid-19 Bisa Capai 3 Juta di Januari
Ia mengatakan dunia tidak dapat membiarkan upaya memerangi satu penyakit berbahaya membuat penyakit lainnya mendapat pijakan yang lebih kukuh.
"Sementara dunia mengawasi dengan cermat sewaktu ilmuwan bekerja untuk memastikan vaksin yang aman dan ampuh dikembangkan untuk Covid-19, penting sekali untuk memastikan semua anak mendapatkan vaksin penyelamat jiwa mereka yang telah tersedia," katanya.
Berita Terkait
-
Laporan Global 2025: Polusi Udara Berkontribusi pada 7,9 Juta Kematian di Seluruh Dunia
-
Review Film The Stringer - The Man Who Took the Photo: Menelusuri Jejak Fakta
-
Who Am I?: Salah Satu Film Paling Berbahaya Jackie Chan, Malam Ini di Trans TV
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia