Suara.com - Makan malam terlalu larut bisa membahayakan kesehatan jantung perempuan. Hal ini dinyatakan dalam studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Columbia, New York.
Melansir dari Medicalxpress, penelitian ini menemukan bahwa permpuan yang makan lebih banyak kalori harian di malam hari memiliki risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.
"Cara kerja metabolisme, ritme sirkadian, kortisol atau insulin tidak mendukung di malam hari," kata Dr. Evelina Grayver pemimpin unit perawatan koroner di Rumah Sakit Universitas North Shore di Manhasset, New York.
“Tidak hanya tubuh kita sulit mencena makanan saat malam, kita juga kurang bergerak di malam hari sehingga kalori yang kita konsumsi tidak dikeluarkan sebagai energi,” imbuhnya.
Studi baru ini melibatkan 112 perempuan dengan rata-rata usia 33 tahun. Mereka dinilai kesehatan jantungnya pada awal penelitian dan satu tahun kemudian. Para wanita mencatat apa yang mereka makan selama satu minggu pada awal penelitian dan selama satu minggu 12 bulan kemudian.
"Sebagian besar perempuan makan beberapa makanan setelah jam 6 sore, tetapi mereka yang mengonsumsi lebih banyak kalori harian di malam hari cenderung memiliki kesehatan jantung yang lebih buruk," kata sebuah tim yang dipimpin oleh Nour Makarem, seorang ilmuwan peneliti asosiasi Columbia.
Setiap peningkatan 1 persen kalori yang dikonsumsi setelah jam 6 sore membuat skor kesehatan jantung menurun.
Secara khusus, perempuan yang makan lebih banyak kalori harian mereka di malam hari cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi, indeks massa tubuh yang lebih tinggi, dan kontrol gula darah jangka panjang yang lebih buruk.
"Sejauh ini, pendekatan gaya hidup untuk mencegah penyakit jantung telah difokuskan pada apa yang kita makan dan seberapa banyak kita makan," kata Makarem.
Baca Juga: Studi: Pola Hidup Pasangan Bisa Pengaruhi Kesehatan Jantung
"Tetapi waktu makan mungkin penting juga, ada kabar baik dari penelitian ini yakni mengubah waktu makan bisa jadi perilaku yang membantu menurunkan risiko penyakit jantung," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?