Suara.com - Pengobatan Covid-19 hingga saat ini ditanggung oleh negara. Meski begitu, banyak yang penasaran, sebenarnya, berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang untuk pengobatan Covid-19 jika menggunakan uang sendiri? Jawabannya bikin tercengang, karena bisa membuat Anda jatuh miskin!
Bagi Anda yang kerap mengalami gejala maag, hati-hati, jangan sampai salah mendiagnosis. Pasalnya, gejala maag sangat mirip dengan tanda-tanda awal kanker lambung. Karena itulah, kanker lambung jarang terdeteksi oleh pasien, lantaran banyak yang mengira gejala itu sebagai sakit maag biasa. Lalu, apa bedanya?
Simak berita selengkapnya di bawah ini!
1. Bisa Jatuh Miskin, Segini Biaya Pengobatan Covid-19 Jika Pakai Uang Sendiri
Hingga kini pandemi Covid-19 masih terus melanda dunia dengan jumlah orang yang terinfeksi yang terus bertambah. Covid-19 juga dikenal dengan penyakit infeksi emerging (PIE) karena memicu pandemi, bisa menular dengan cepat, dan berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan di masyarakat.
Itulah mengapa negara menanggung seluruh biaya perawatan pasien PIE, termasuk Covid-19.Hingga Senin, 16 November 2020 pukul 18.00 WIB kasus positif Covid-19 di Indonesia tercatat menginfeksi 470.648 orang.
2. Mirip Gejala Maag, Kenali Bahaya Kanker Lambung
Tanda-tanda awal kanker lambung jarang terdeteksi oleh pasien, sebab kebanyakan pasien mengira gejala itu sebagai sakit maag biasa. Hal ini tentu perlu diwaspadai karena jika dibiarkan bisa menyebabkan kematian.
Baca Juga: Panjang Umur dengan Makan Cabai dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lainnya
Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof. Dr. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP mengatakan faktor risiko kanker lambung disebabkan oleh infeksi Helicobactor pylori, rokok, obesitas, makanan yang diproses atau diasinkan, dan genetika.
3. Ini Olahraga Terbaik untuk Kontrol Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes
Salah satu cara mengontrol kadar gula darah pada pasien diabetes adalah dengan olahraga. Hal ini didukung oleh hasil beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa saat kontraksi otot-otot besar, tubuh akan memakai gula dalam darah sebagai sumber energi, sehingga kadar gula darah menjadi lebih terkontrol.
Kontraksi otot bisa terjadi saat tubuh bergerak dan melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan atau berlari. Lalu, di antara kedua olahraga tersebut, mana yang terbaik untuk pasien diabetes?
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional