Suara.com - Pria maupun wanita pasti memiliki fantasi seksual yang berbeda-beda, seperti melakukan threesome, hubungan seks menggunakan borgol atau membicarakan orang lain ketika berhubungan seks.
Justin Lehmiller, seorang peneliti seks di The Kinsey Institute, telah mensurvei 4.175 orang Amerika tentang fantasi seksual favoritifnya dimasukkan ke dalam bukunya "Tell Me What You Want".
Menurut Lehmiller, tidak mungkin untuk menanyakan tentang motivasi mendasar fantasi seksual seseorang. Karena, mereka mungkin memiliki alasan berbeda meskipun fantasi seksualnya sama.
"Fantasi seksual kami sangat kompleks, mulai dari tingkat penekanannya dan fokusnya pada seks berbeda dari satu orang dengan orang lainnya. Karena, apa yang kami anggap menarik secara erotis sangat berbeda dengan orang lainnya," kata Lehmiller dikutip dari Insider.
Tapi, penelitiannya juga menunjukkan tema alasan seseorang memiliki fantasi seksual. Ternyata kebutuhan emosional sering berkaitan dengan apa yang dianggap seksi oleh seseorang.
Kebutuhan emosional bisa terwujud dalam fantasi yang sangat romantis atau penuh gairah. Lehmiller mengatakan orang yang takut ditinggalkan dan memiliki kecemasan lebih cenderung memiliki fantasi seksual yang romantis dan penuh gairah.
"Fantasi seksual itu membantu mereka untuk menenangkan rasa tidak aman pada dirinya," kata Lehmiller.
Sementara itu, Lehmiller juga menemukan orang yang memiliki fantasi seksual bertiga atau threesome itu mungkin mereka seseorang membutuhkan perhatian.
"Jika orang berfantasi tentang seks threesome mungkin mereka mendambakan petualangan atau perhatian," jelasnya.
Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin Covid-19 Moderna Diklaim 95 Persen Efektif
Lehmiller pun mengatakan fantasi seksual seseorang ini pasti memiliki alasan psikologis di baliknya. Dalam penelitiannya, ia menemukan orang yang sering berfantasi hubungan seks bertiga dan BDSM, cenderung lebih imajinatif dan terbuka terhadap hal-hal baru.
Dia mengatakan orang yang memiliki kepribadian lebih terbuka terhadap pengalaman baru cenderung memiliki fantasi dalam segala hal.
Selain itu, Lehmiller menemukan bahwa orang usia 40-an dan 50-an yang berada dalam hubungan monogami jangka panjang cenderung berfantasi lebih dari orang yang lebih muda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan