Suara.com - Dokter Spesialis Paru, Konsultan Asma dan PPOK RSUP Persahabatan, dr. Budhi Antariksa, SpP (K), Ph.D, PPOK mengatakan bahwa Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) sangat mudah menyerang golongan lanjut usia atau lansia.
PPOK merupakan penyakit peradangan paru yang berkembang dalam jangka waktu panjang.
Penyakit ini menghalangi aliran udara dari paru-paru karena mengalami pembengkakan dan menumpuknya lendir atau dahak, hingga penderitanya sulit bernapas.
“Semakin tua maka angka mortalitasnya makin tinggi. PPOK sendiri biasanya menyerang usia di atas 50 tahun dan memiliki angka kematian yang tinggi,” ujar Budhi dalam pernyataannya pada diskusi dengan tema ‘Pejuang Peyakit Paru Ditengah Pandemi Covid-19’, Rabu (18/11/2020) kemarin.
Dia pun menyarankan agar lansia atau orang yang telah menderita PPOK untuk berdiam diri di rumah saja. Sebab mereka memiliki risiko sangat besar mengalami komplikasi bila terjangkit Covid-19.
Dirinya turut menghimbau kepada lansia khususnya mereka yang sudah mengalami PPOK untuk melakukan aktivitas fisik secara rutin.
Aktivitas ini dipercaya akan berpengaruh terhadap kesehatan sistem pernapasan sehingga dapat memperlambat tingkat kerusakan paru yang dialaminya.
“Selain itu aktivitas juga penting. Kalau kurang aktivitas maka otot pernapasan akan mengecil karena tidak dipakai. Otot tersebut mengecil dan bisa sesak apabila beraktivitas. Nantinya menyebabkan ketergantungan oksigen yang semakin besar,” kata Budhi.
Lebih lanjut, menurut dia, PPOK umumnya juga disebabkan oleh kebiasaan merokok, hingga polusi udara di dalam maupun di luar ruangan.
Baca Juga: Skuter Hilang, Pria Kesepian Ini Malah Banjir Hadiah
Awal terjadinya penyakit ini biasanya pada usia pertengahan dan sulit disembuhkan.
“Untuk gejalanya PPOK yakni mengalami sesak napas yang bertambah ketika beraktifitas dan/atau bertambah dengan meningkatnya usia disertai batuk berdahak atau pernah mengalami sesak napas disertai batuk berdahak,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?