Suara.com - Kelainan saraf bisa beragam jenisnya, salah satunya adalah spina bifida, yaitu kondisi cacat atau kelainan saat bayi lahir di bagian tulang belakang.
Menurut dokter bedah saraf dr. Samsul Ashari, SpBS(K), kelainan ini kerap dikenal oleh orang awam dengan sebutan ekor tikus, karena bentuknya dekat dengan bokong dan berambut.
"Spina bifida ini paling sering berbentuk pita atau kadang di koran disebut juga dengan ekor tikus, jadi atau rambut itu tanda kalau spina bifida," ujar dr. Samsul dalam acara diskusi webinar awam Spina Bifida, Jumat (20/11/2020).
Dokter yang juga Kepala Departemen Bedah Saraf Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu mengatakan yang berbahaya dari spina bifida ini adalah saat anak mulai tumbuh dewasa. Saat kaki anak memanjang, spina bifida akan ikut tertarik dan menyebabkan kelumpuhan.
"Kelainan neurologis lainnya, spina bifida tertarik kaki, makin lama jadi kelumpuhan," terang dr. Samsul.
Kondisi spina bifida yang terlihat seperti ekor tikus memang lebih mudah untuk didiagnosis karena bentuknya yang terlihat. Tapi ada beberapa kondisi spina bifida yang tidak terlihat, sehingga perlu waktu lama bagi orang awam untuk mengenalinya.
Sampai anak dewasa dan mengganggu pertumbuhannya, orangtua biasanya baru membawa anaknya ke dokter. Saat ini, biasanya penanganan sudah cukup terlambat.
Untuk bisa mendeteksi sejak dini, tidak ada salahnya untuk mengenali gejala spina bifida seperti melansir Hello Sehat, Sabtu (21/11/2020) sebagai berikut:
1. Okulta
Okulta umumnya tidak merusak sistem saraf tulang belakang, Anda biasanya tidak akan menemukan tanda-tanda atau gejala yang berarti. Bayi yang lahir dengan kondisi ini akan menunjukkan gejala fisik seperti berikut:
Baca Juga: Tidak Selalu Penyakit Saraf, Berikut Beberapa Alasan Otot Berkedut
- Muncul jambul atau sepetak rambut di bagian punggung.
- Lesung pipit atau tanda lahir di bagian tubuh yang terdampak.
Hanya sedikit kasus tipe spina bifida jenis okulta.
2. Meningokel
Gejala yang paling mudah dilihat dari jenis spina bifida meningokel adalah munculnya jaringan berbentuk kantung yang berisi cairan di bagian punggung.
3. Mielomeningokel
Serupa dengan meningokel, jenis yang satu ini juga dapat diidentifikasi dengan adanya kantung berisi cairan di punggung. Beberapa gejala yang mungkin dialami penderita spina bifida mielomeningokel, seperti:
- Pembesaran di kepala akibat penumpukan cairan di otak
- Perubahan kognitif dan perilaku
- Tenaga tubuh yang menurun
- Tubuh menjadi lebih kaku
- Kesulitan buang air kecil atau besar
- Kelainan sistem saraf kranial
- Sakit punggung
Selain gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, berikut adalah beberapa tanda dan gejala lainnya yang mungkin dapat terlihat:
- Tubuh lesu
- Nafsu makan menurun
- Perkembangan tubuh yang melambat
- Mengi atau suara tersengal-sengal (wheezing)
- Gerakan tubuh yang sulit diatur
Ada juga beberapa kasus yang melaporkan munculnya gejala sulit tidur, pembengkakan di saraf mata, dan terganggunya sistem saraf tubuh. Beberapa kasus spina bifida jenis ini juga ada yang mengalami susah menelan dan bola mata bergerak tidak terkendali (nistagmus).
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?