Suara.com - Memakai masker, baik bagi orang yang sehat maupun sudah terinfeksi virus corona, adalah hal yang wajib dilakukan demi mengurangi penyebaran Covid-19.
Namun, sepertinya hal ini tidak terpikirkan oleh CEO sekaligus Presiden Sanford Health yang berbasis di South Dakota, salah satu sistem kesehatan terbesar di AS.
Sang CEO rumah sakit, Kelby Krabbenhoft, mengatakan bahwa ia tidak akan memakai masker karena sudah menderita Covid-19. Pernyatannya ini pun mengejutkan seluruh staf rumah sakit.
Dalam email yang dikirim kepada CNN, Rabu (18/11/2020), seorang perawat di rumah sakit Sanford Health menceritakan sang Presiden mengungkap keputusannya itu langsung di depan 50 ribu karyawan di rumah sakitnya.
"Saya tertular virus, merasakan ketidakpastian yang menyertai kata 'positif'. Mengalami batuk-batuk dan kelelahan... tapi saya kembali ke kantor," kisah sang perawat, menirukan ucapan Krabbenhoft.
Sang perawat menambahkan bahwa CEO mereka tidak memakai masker.
Mengutip bukti yang berkembang, yakni bahwa orang yang sudah terinfeksi akan kebal terhadap virus corona, sang CEO mengatakan pemakaian masker hanya akan menentang efektivitas dan tujuan dari masker.
"Bagi saya, memakai masker itu menentang kemanjuran dan tujuan dari masker dan mengirimkan pesan yang tidak benar bahwa saya rentan terhadap infeksi atau dapat menularkannya. Saya tidak pernah tertarik memakai masker sebagai syarat simbolik," lanjut Krabbenhoft.
Padahal, hingga kini belum banyak bukti bahwa apakah orang yang pernah terinfeksi sekali otomatis bakal memiliki kekebalan virus sehingga tidak akan kembali tertular.
Baca Juga: Banyumas Masuk Zona Oranye, Penularan Covid-19 di Komunitas Tinggi
Selain itu, belum ada bukti juga apakah orang yang sembuh dari satu infeksi akan menularkan virus ke orang lain.
Beberapa data justru melaporkan adanya infeksi berulang pada beberapa orang.
"Mengerikan mengetahui ini dari seorang CEO rumah sakit. Kita seharusnya menjadi contoh dalam masyarakat. Bagaimana kita bisa dianggap serius jika ini adalah CEO kita?" ujar sang perawat yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
Diketahui bahwa Sanford Health membawahi 46 rumah sakit dan 1.400 dokter serta berkantor pusat di Sioux Falls, South Dakota.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien