Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, melaporkan pada Senin (16/11/2020) bahwa satu virus mematikan yang dapat menyebabkan demam, sakit perut, muntah, gusi berdarah, ruam kulit, dan nyeri di belakang mata, sekarang dapat menyebar di antara manusia.
Virus yang diidentifikasi sebagai virus Chapare tersebut awalnya muncul di pedesaan provinsi Chapare, Bolivia, pada 2004 silam dan kemudian menghilang. Kemudian, muncul lagi pada 2019 dengan kasus lima orang.
Dilansir Live Science, saat melakukan studi tentang virus ini pada 2019, peneliti menemukan tanda-tanda virus pada hewan pengerat di sekitar rumah dan lahan pertanian orang yang terinfeksi. Mereka menduga tikus beras pigmy bertelinga kecil mungkin jadi pembawa virus.
Meski begitu, hal ini belum membuktikan bahwa hewan pengerat tersebut adalah sumber wabah. Bahkan, tidak diketahui apakah hewan pengerat dapat menginfeksi manusia.
Berdasarkan situs resmi CDC, umumnya arena virus serupa biasanya ditularkan, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung, dengan air liur, urin, dan kotoran hewan pengerat yang terinfeksi.
"Contoh kontak langsung yaitu dari gigitan dan cakaran hewan pengerat yang terinfeksi. Sedangkan tidak langsung adalah menghirup virus tercampur udara atau menelan makanan yang terkontaminasi urin, air liur, atau kotoran hewan pengerat yang terinfeksi," tulis CDC.
Kemudian, orang yang terinfeksi dapat menularkan penyakit ke orang lain melalui kontak cairan tubuh, atau menghirup aerosol (partikel udara) yang dihasilkan dari pasien terinfeksi.
"Ini dapat terjadi saat orang yang terinfeksi melakukan prosedur perawatan di rumah sakit, seperti selama kompresi dada, CPR, dan intubasi," jelas CDC.
CDC menekankan bahwa mereka masih membutuhkan banyak penelitian untuk memahami bagaimana virus mirip Ebola ini menyebar dan menyebabkan penyakit, mengingat selama ini hanya ada sedikit kasus virus Chapare yang tercatat.
Baca Juga: Deteksi Virus Corona Cepat, Liverpool Buat Alat Uji Mirip Tes Kehamilan
Hal yang tidak perlu dikhawatirkan adalah para ahli yakin virus Chapare bukan jenis virus yang akan menyebabkan pandemi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!