Suara.com - Belakangan banyak muncul laporan bahwa pasien virus corona Covid-19 bisa mengalami infeksi ulang yang disebabkan kekebalan dalam tubuhnya tak bisa bertahan lama. Tapi, banyak ilmuwan dan peneliti yang tak yakin mengenai reinfeksi Covid-19 tersebut.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa orang yang sebelumnya pernah terinfeksi virus corona Covid-19 tidak mungkin tertular untuk kedua kalinya. Kondisi ini tidak akan terjadi setidaknya 6 bulan setelah infeksi pertama.
Dilansir dari Express, studi yang diterbitkan Universitas Oxford dan Rumah Sakit Universitas Oxford pun berusaha melihat lebih jauh kasus infeksi kedua pasien virus corona Covid-19.
Laporan penelitian mengungkapkan jumlah pasien yang terinfeksi virus corona Covid-19 kedua kalinya sangat sedikit. Meskipun diperkirakan 51 juta orang yang terinfeksi ulang di seluruh dunia termasuk tingkat penularan virus yang tinggi.
Studi tersebut mencakup data selama periode 30 minggu dari April hingga November 2020 dengan 12.180 petugas kesehatan.
Petugas kesehatan pun diuji antibodi penyebab Covid-19 sebagai salah satu cara untuk mendeteksi seseorang yang pernah terinfeksi virus corona sebelumnya.
Rumah sakit menguji staf yang terlibat dalam penelitian secara teratur untuk mendeteksi virus corona Covid-19, baik ketika mereka dalam kondisi sakit bergejala sekaligus sebagai bagian dari pengujian rutin.
Kemudian para peneliti juga mencari tahu apakah staf yang pernah terinfeksi, apakah jumlah infeksi virus corona Covid-19 yang kedua akan sama dengan mereka yang belum pernah terinfeksi sebelumnya.
Hasilnya mengungkapkan bahwa mereka yang terinfeksi virus corona Covid-19 tidak mungkin tertular lagi setidaknya selama 6 bulan.
Baca Juga: Benarkah Kekebalan Virus Corona Bertahan hingga Tahunan? Ini Jawaban Ahli
Sistem kekebalan adalah pertahanan tubuh yang berfungsi melawan infeksi dan terdiri dari dua bagian. Salah satunya, melawan sel asing yang terdeteksi di dalam tubuh.
Hal ini dikenal sebagai respons imun bawaan dan pelepasan bahan kimia yang menyebabkan peradangan serta sel darah putih yang bisa menghancurkan sel yang terinfeksi.
Tapi, sistem ini tidak akan memberikan Anda kekebalan terhadap virus corona. Sebaliknya, Anda membutuhkan respons imun adaptif.
Respons imun adaptif ini termasuk sel penghasil antibodi yang bisa menempel pada virus untuk menghentikannya dan sel T yang bisa menyerang sel yang terinfeksi virus, biasanya disebut sebagai respons seluler.
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa tubuh membutuhkan sekitar 10 hari untuk membuat antibodi, yang bisa menargetkan virus corona dan pasien yang paling sakit kemudian mengembangkan respons imun yang paling kuat.
Jika respons imun adaptif cukup kuat, hal itu bisa meninggalkan ingatan abadi tentang infeksi yang akhirnya akan memberikan perlindungan di masa mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya