Suara.com - Selebgram Millendaru atau yang lebih dikenal sebagai Millen Cyrus ditangkap polisi lantaran terbukti mengonsumsi narkoba jenis sabu, Minggu (22/11/2020).
Pemilik nama lengkap Muhammad Milendaru Prakasa Samudra ini ditangkap bersama dua orang lain di salah satu hotel di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sabu atau metamfetamin merupakan stimulan yang secara kuat mengaktifkan bahan kimia otak yang terkait dengan perasaan senang.
Selain efek rasa senang tersebut, sabu juga dapat meningkatkan kenikmatan seks, pada awalnya. Tapi seiring waktu, efeknya justru berbahaya.
Efek jangka pendek sabu terhadap seks
Dalam studi 2016 di International Journal of High Risk Behaviors & Addiction, peserta studi laki-laki mengatakan penggunaan sabu untuk pertama kalinya dapat meningkatkan kenikmatan seksual mereka.
Mereka juga mengatakan bahwa mereka merasakan kendali yang lebih besar saat berhubungan seks dan bertahan lebih lama, dilansir WebMD.
Efek sabu yang kuat pada seks mungkin berperan dalam kecanduan. Pengguna menikmati seks dan orgasme yang lebih menyenangkan, mendorong mereka untuk terus menggunakan sabu.
Tetapi efek menyenangkan obat pada seks dengan cepat kehilangan kekuatannya.
Baca Juga: Peredaran 4,2 Kg Sabu di Karimun Digagalkan, 2 Kurir Ditangkap
Vikram Tarugu, MD, yang menjalankan pusat kecanduan di Florida, mengatakan sabu dapat membantu mengatasi masalah seksual untuk sementara.
“Sementara sabu memberi makan nafsu makan yang besar untuk seks di otak, sayangnya hal itu sering menyebabkan disfungsi ereksi, dan 'pemboman' tanpa henti dari pikiran serta gambar erotis akhirnya menumpulkan keinginan seseorang untuk mengalami gairah seksual," jelas Tarugu.
Efek jangka panjang sabu pada fungsi seksual
Semakin lama pengguna menggunakannya, semakin besar kemungkinan mereka mengalami masalah seksual terkait sabu. Seperti:
- Libido menurun
- Disfungsi ereksi
- Orgasme tertunda, lemah, atau tidak ada
- Perilaku agresif secara seksual
- Infertilitas
- Seks yang kurang menyenangkan
- Kesulitan untuk terangsang
Kesehatan seksual sangat erat kaitannya dengan kesehatan secara keseluruhan. Sabu meningkatkan risiko penggunanya terhadap sejumlah masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?