Suara.com - Peneliti Israel baru-baru ini menyebut bahwa mereka telah menciptakan cara untuk mengobati kanker pada tikus yang sangat tepat, yakni seperti menggunakan "gunting kecil" untuk menargetkan sel, menurut sebuah laporan.
"Ini adalah studi pertama di dunia yang membuktikan bahwa sistem pengeditan genom CRISPR, yang bekerja dengan memotong DNA, dapat secara efektif digunakan untuk mengobati kanker pada hewan," kata Profesor Dan Peer, pakar kanker dari Universitas Tel Aviv kepada Times. dari Israel.
Penelitian ini diterbitkan minggu lalu di jurnal Science Advances. Demikian seperti dilansir dari New York Post.
"Tidak ada efek samping, dan kami yakin bahwa sel kanker yang dirawat dengan cara ini tidak akan pernah aktif lagi."
Peer menambahkan, "Teknologi ini dapat memperpanjang harapan hidup pasien kanker dan kami berharap, suatu hari, menyembuhkan penyakitnya."
Peer berharap metode ini suatu hari dapat menggantikan pengobatan kemoterapi.
“Jika kita bisa menggunakan teknologi ini, maka dalam tiga perawatan kita bisa menghancurkan tumor. Teknologi ini secara fisik dapat memotong DNA dalam sel kanker, dan sel tersebut tidak akan bertahan, ”kata Peer.
Penelitian ini menggunakan teknologi pengeditan genom menggunakan nanopartikel lipid yang ditargetkan untuk terapi kanker.
Para ilmuwan menggunakan teknik ini pada ratusan tikus - dan Peer mengatakan metode tersebut berpotensi digunakan pada manusia dalam dua tahun.
Baca Juga: Amerika dan Singapura Tarik Obat Diabetes Metformin, Bagaimana Indonesia?
Studi ini berfokus pada dua jenis kanker - glioblastoma, jenis kanker agresif yang dapat terjadi di otak atau sumsum tulang belakang, dan kanker ovarium metastatik.
Para peneliti menemukan bahwa tikus dengan kanker yang menerima pengobatan memiliki harapan hidup dua kali lipat dari kelompok kontrol, dan tingkat kelangsungan hidup mereka 30 persen lebih tinggi, lapor outlet berita tersebut.
“Teknologi ini perlu dikembangkan lebih lanjut, tetapi yang terpenting adalah kami telah menunjukkan bahwa ini dapat membunuh sel kanker,” kata Peer.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital