Suara.com - Terkadang orang berpikir dengan mengurangi konsumsi lemak maupun gula akan membuat tubuh lebih sehat. Namun, para ahli mengatakan bahwa pola makan seimbang adalah kuncinya.
National Institute of Health (NIH) AS merekomendasikan pengurangan lemak jahat dan gula untuk mendapatkan pola makan paling bergizi.
Dalam hal penurunan berat badan, kalori dari lemak atau gula (serta gula dari karbohidrat) adalah sama. Lemak memiliki kalori dua kali lebih banyak per gramnya daripada karbohidrat atau protein.
Banyak makanan yang mengandung gula alami, tetapi beberapa makanan memiliki gula tambahan.
Dilansir Premier Health, lemak padat dan gula tambahan sering disebut kalori kosong karena hanya memberikan sedikit, atau sama sekali tidak memberikan nilai gizi.
Hal yang termasuk dalam lemak padat adalah mentega, lemak daging sapi, dan mentega putih.
Memilih makanan yang memiliki sedikit atau tanpa kalori kosong atau gula tambahan adalah pilihan terbaik, menurut Departemen Pertanian AS (USDA).
"Orang merasa lemak tidak begitu berbahaya daripada gula dan pada akhirnya akan makan lemak jauh lebih banyak daripada yang sehat," kata USDA.
Di sisi lain, mengonsumsi banyak lemak dan jika hal itu menyebabkan asupan kalori berlebihan, akan meningkatkan resistensi insulin dan kerenanya akan meningkatkan kadar glukosa darah.
Baca Juga: Kisah Dokter Positif Corona yang Diet Tinggi Kalori dan Protein, Alasannya?
Padahal, keduanya sama-sama menambah kalori. Jadi, penting untuk menyadari konsekuensi keduanya dan berusaha membatasi lemak padat serta gula tambahan sesering mungkin, ketimbang hanya terus mengurangi salah satunya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas