Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Seriat ingin segera mempersingkat periode karantina yang direkomendasikan untuk mencegah penularan Covid-19. Hal itu dilakukan dengan harapan lebih banyak orang akan mengikuti saran tersebut.
Badan tersebut sedang menyelesaikan rencana untuk mengurangi periode isolasi diri 14 hari yang disarankan menjadi antara tujuh dan 10 hari.
Pedoman baru itu akan mencakup tes untuk memastikan seseorang yang dikarantina negatif untuk virus corona, kata Henry Walke, seorang pejabat senior CDC, dilansir dari New York Post.
"Kami benar-benar berpikir bahwa pekerjaan yang telah kami lakukan, dan beberapa studi yang kami miliki dan data pemodelan yang kami miliki, menunjukkan bahwa kami dapat dengan pengujian mempersingkat karantina," kata Walke.
“Mudah-mudahan, orang-orang akan lebih bisa mengikuti karantina jika, misalnya, tujuh sampai 10 hari.”
Ada risiko beberapa kasus potensial dapat terlewatkan, karena penelitian menunjukkan bahwa perlu waktu hingga dua minggu untuk gejala virus corona muncul pada seseorang yang terinfeksi.
Tetapi sekitar 50 persen orang yang sakit mengalami gejala antara lima atau enam hari pertama setelah mereka terinfeksi. Penelitian juga menunjukkan bahwa virus paling menular selama lima hari pertama setelah gejala dimulai.
Berdasarkan data itu, ditambah strategi pengujian terbaru untuk COVID-19 dan fakta bahwa orang lelah setelah berbulan-bulan melakukan pembatasan, beberapa pakar kesehatan masyarakat mengatakan masa karantina 14 hari terlalu lama.
"Jika kita bisa membuat orang dikarantina — dan benar-benar karantina, seperti Anda tidak bisa pergi ke toko bahan makanan saat Anda karantina - maka saya pikir ada argumen untuk waktu yang lebih singkat," kata Justin Lessler, ahli epidemiologi di Sekolah Johns Hopkins Bloomberg Kesehatan Masyarakat.
Baca Juga: Tes Usap Atlet dan Pelatnas NPC Indonesia
Peneliti mengatakan periode isolasi diri yang disarankan dapat bergantung pada situasi. Misalnya, karantina yang lebih singkat dapat dilakukan sebelum kembali ke kantor, sementara 14 hari masih paling aman sebelum mengunjungi kerabat lansia.
Negara-negara lain seperti Prancis, Jerman, dan Belgia telah mengurangi periode isolasi yang direkomendasikan untuk orang-orang yang berpotensi terpapar virus.
Organisasi Kesehatan Dunia, yang saat ini menyarankan karantina 14 hari, mengatakan kelompok ahli yang menasihati sedang meninjau data.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia