Suara.com - Meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di daerah Petamburan, Jakarta Barat, dikatakan epidemiolog dari Universitas Indonesia tidak berhubungan dengan Habib Rizieq. Lalu, dari mana klaster tersebut?
Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan berdasarkan data penelusuran kasus DKI Jakarta, peningkatan kasus di Petamburan, Jakarta Pusat dan Tebet, Jakarta Selatan bukan berasal dari kerumunan Rizieq.
Peningkatan kasus berasal dari efek libur panjang akhir Oktober yang baru ketahuan beberapa pekan setelahnya.
"Ya data mengindikasikan seperti itu, jadi dari sejumlah kasus yang ditemukan di kecamatan Petamburan, kecamatan Tebet yang kemungkinan dihubungkan dengan kerumunan HRS itu ternyata tidak, mereka itu keluarga-keluarga yang baru pulang dari libur, jadi sebenarnya klaster keluarga," kata Pandu dalam sebuah instagram live, Senin (30/11/2020).
Pandu yang merupakan Anggota Tim Pemodelan Covid-19 FKM UI ini menegaskan bahwa dirinya hanya membaca data pelacakan kasus bukan membela pihak manapun.
"Tidak ada yang ikut kerumunan yang positif-positif itu, jadi ini terlalu cepat menyimpulkan bahwa ada kasus meningkat di daerah tertentu kemudian oh karena daerah itu ada kerumunan lalu dihubungkan, lalu saya sampaikan tidak ada hubungannya, data mengindikasikan itu, bukan statement saya, tapi saya menyimpulkan data," ucap Pandu menegaskan.
Sementara Kementerian Kesehatan dengan tegas menyatakan bahwa jumlah positif corona akibat kerumunan Rizieq di Petamburan sudah mencapai 30 orang per Minggu (22/11/2020).
Kemudian di Tebet, Jakarta Selatan ada 50 orang positif, dan 20 orang positif corona di Mega Mendung, Bogor.
Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo meminta semua orang yang terlibat dalam kerumunan Rizieq untuk segera periksa corona di fasilitas kesehatan terdekat.
Baca Juga: Lawan Covid: Ini Kisah Bhabin Ubah Motor Jadi Alat Penyemprot Disinfektan
Doni memastikan tes swab yang dibuat pemerintah dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta ini gratis.
Berita Terkait
-
Lawan Covid: Ini Kisah Bhabin Ubah Motor Jadi Alat Penyemprot Disinfektan
-
Tak Ada Job, Shezy Idris: Dapat Rp 10 Ribu Sudah Bersyukur
-
Bandel! Warga Madura Nekat Gelar Balapan Kelereng Saat Pandemi
-
Jokowi Soroti Kenaikan Tajam Covid-19 di Jakarta dan Jawa Tengah
-
Agensi Umumkan Bitto UP10TION Positif COVID-19
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan