Suara.com - Pemberian MPASI atau makanan pendamping ASI merupakan momen terpenting bagi bayi. Selain itu merupakan pertama kalinya menerima makanan selain ASI, masa MPASI juga akan menjadi pondasi bagi kebiasaan makan dan status gizi anak kelak.
Bahkan, organisasi WHO menganjurkan bayi mulai mengkonsumsi MPASI berupa makanan solid dan halus agar nutrisinya memadai bagi pertumbuhan tubuh dan otak. MPASI ini idealnya harus kaya nutrisi, seperti makanan bahan organik untuk memenuhi kebutuhan di 1000 hari pertama.
MPASI organik bila berupa sayur, buah, padi-padian, kacang-kacangan atau umbi–umbian, maka dalam proses penanaman, penyimpanan dan pengemasannya bahan makanan tersebut bebas dari pestisida dan pupuk dari senyawa kimia beracun. Sedangkan, bila berupa hewan ternak yang diambil dagingnya, maka bebas dari suntikan hormon, antibiotika dan rekayasa genetika.
Head of Medical KALBE Nutritionals, dr Muliaman Mansyur mengatakan, MPASI organik memiliki banyak manfaat membantu mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayi, sekaligus memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mendorong perkembangan kognitifnya.
“Bahan organik bisa menjadi salah satu pilihan untuk bayi. Karena makanan organik tersebut berasal dari pertanian yang diproses secara alami dan memiliki banyak antioksidan buat bayi,” ujar Muliaman dalam pernyataannya seperti pada siaran pers yang diterima Suara.com, Rabu (2/12/2020).
Tak hanya itu, makanan organik juga dapat mengurangi obesitas atau kelebihan berat badan, mencegah penyakit menular dan mengurangi risiko terkena penyakit kronis pada jangka panjang kehidupan bayi.
Lebih lanjut, menurutnya, jika dibiasakan dengan pola makan makanan seperti MPASI organik, anak bisa membangun kekebalan tubuh lebih baik untuk melawan berbagai serangan penyakit, tak terkecuali Covid-19.
“Di saat pandemi Covid-19 ini, orangtua perlu dukungan menyiapkan nutrisi bayi. Di sinilah kesempatan sebagai orang tua mengoptimalkan makanan organik bagi anak. Bila dibiasakan konsumsi makanan seperti MPASI organik, anak pun akan terhindar penyakit,” tutur dia.
Baca Juga: Videografis : Tanda Daya Tahan Tubuh Melemah
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
Terkini
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak
-
Diabetes Makin Umum di Usia Muda, Begini Cara Sederhana Kendalikan Gula Darah
-
VELYS Robotic-Assisted: Rahasia Pemulihan Pasca Operasi Lutut Hanya dalam Hitungan Jam?
-
Waspada! Obesitas Dewasa RI Melonjak, Kenali Bahaya Lemak Perut yang Mengintai Nyawa
-
Kota Paling Bersih dan Sehat di Indonesia? Kemenkes Umumkan Penerimanya Tahun Ini