Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengumumkan pembaruan terkait masa karantina pasien Covid-19.
Jika sebelumnya masa karantina Covid-19 yang dianjurkan oleh WHO adalah 14 hari, CDC mengubahnya menjadi tujuh hingga 10 hari.
Keputusan itu diambil di tengah lonjakan kasus Covid-19 di negara itu.
CDC berharap dengan masa karantina yang lebih pendek, maka orang-orang akan lebih patuh pada protokol kesehatan.
"Seringkali, otoritas kesehatan masyarakat bertanggung jawab untuk memantau orang-orang selama karantina. Mereka harus mendampingi mereka sampai akhir. Oleh karena itu kami ingin mengurangi beban tenaga kesehatan dengan mempersingkat masa karantina menjadi tujuh hari," jelas John Brooks, kepala petugas medis COVID-19 CDC, pada Rabu.
Rekomendasi karantina tujuh hari diperuntukkan bagi mereka yang telah dinyatakan negatif, sedangkan masa karantina 10 hari diperuntukkan bagi mereka yang belum menjalani tes.
Dalam kedua kasus tersebut, individu tersebut tidak boleh menunjukkan gejala.
CDC terus merekomendasikan agar orang-orang tidak bepergian untuk liburan, tetapi jika mereka memutuskan untuk melakukannya, otoritas kesehatan mendesak mereka untuk menjalani tes satu hingga tiga hari sebelum perjalanan dan tiga hingga lima hari setelah perjalanan.
AS terus mencatat rekor harian dengan sekitar 150.000 kasus baru per hari.
Baca Juga: Ngotot Ingin Liburan, CDC Imbau Wisatatawan Tes Covid-19 Dua Kali
Menurut Johns Hopkins University, sejauh ini ada 13,8 juta warga AS yang terinfeksi Covid-19, dan lebih dari 272 ribu di antaranya meninggal dunia.
Berita Terkait
-
BRI Dukung Aksi Donor Darah HUT Karantina di Papua Tengah
-
Formasi CPNS Badan Karantina Indonesia, Ini Jurusan D3 hingga S1 yang Dibutuhkan Rekrutmen ASN 2024
-
Unik Zaskia Adya Mecca Punya Kamar Karantina Gegara Anak Banyak Sering Sakit dan Alergi
-
Alasan Reza Arap Gaet Roy CDC Buat Gantikan Posisi Gerald Liu di Weird Genius: Tak Ada yang Lebih Baik
-
Biodata Andi Yusmanto: 'Orang Dalam' Pemenang Sayembara Desain Logo Badan Karantina Indonesia
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!