Suara.com - Botoks menjadi prosedur estetika paling banyak dibahas dan dicari di media sosial. Botox atau botoks sendiri merupakan prosedur untuk menghilangkan kerutan di wajah.
Data tersebut didapat setelah perusahaan konsultasi kesehatan yang berbasis di Jerman, Qunomedical.
Tim peneliti melakukan analisis data pencarian internal untuk mengetahui prosedur kosmetik apa yang paling banyak dilakukan orang di dunia selama 2020.
Di Amerika Serikat, ditemukan 14 penelusuran teratas terkait perawatan tubuh. Di antaranya suntikan botoks, sedot lemak, pengencangan perut, pengencangan bokong, operasi hidung, operasi pembesaran payudara.
Ada juga transplantasi rambut, pengisi bibir, makeover ibu, operasi pengecilan payudara, facelift, implan bokong, operasi ginekomastia (pengecilan payudara untuk laki-laki), dan transplantasi jenggot.
Prosedur kosmetik dan operasi yang sama juga terjadi di sebelas negara lain, namun urutannya bervariasi.
Seperti di Kanada, suntik botoks adalah prosedur yang paling banyak dicari, diikuti dengan operasi hidung dan transplantasi rambut. Sedangkan orang di Inggris, Irlandia, dan Jerman lebih banyak mencari filler bibir, suntik botoks dan transplantasi rambut.
Australia dan Selandia Baru memiliki penelusuran teratas yang identik dengan botoks, pengisi bibir, dan sedot lemak.
Rhinoplasties adalah pencarian nomor satu di Perancis dan Spanyol. Namun, kedua negara memiliki perbedaan dalam peringkat lainnya meskipun sedot lemak juga berhasil masuk tiga besar.
Baca Juga: Biar Nggak Kelihatan Tua, Ini Cara Mengurangi Kerutan di Sekitar Mata
Pengguna Qunomedical Italia paling banyak menelusuri pengisi bibir, operasi hidung, dan pembesaran payudara.
Sedangkan pengguna Belanda paling banyak menelusuri pembesaran payudara, transplantasi rambut, dan botoks. Pengguna Afrika Selatan, di sisi lain, mencari sedot lemak, botoks, dan operasi perut.
"Saat tahun berakhir, kami dapat melihat bahwa ini adalah fenomena global," kata CEO Qunomedical Dr. Sophie Chung, dalam sebuah pernyataannya, dikutip dari Fox News.
"Lockdown sulit bagi semua orang, tetapi dengan lebih banyak privasi, lebih sedikit bersosialisasi, dan banyak waktu luang, orang melihat kesempatan untuk merenungkan hal-hal penting seperti perawatan diri dan kepercayaan diri mereka," tambahnya.
Dia menambahkan bahwa selebriti juga dapat menjadi faktor mengapa orang di seluruh dunia lebih terbuka terhadap peningkatan kosmetik. Menariknya, pencarian online dalam perawatan medis telah meningkat dalam 12 bulan terakhir selama pandemi.
"Qunomedical juga melihat lonjakan minat pada operasi di luar negeri selama lockdown," kata Chung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara