Suara.com - Penerapan praktik 3T dan 3M sering digaungkan oleh Satgas Covid-19 untuk mencegah penularan virus Corona. Istilah 3M mungkin sudah akrab di telinga masyarakat, yang merupakan singkatan dari memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Namun, bagaimana dengan 3T?
Monica Nirmala, Penasihat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengungkap jika 3T merujuk pada tracing (penelusuran kontak), testing (tes virus Corona), dan treatment (pengobatan). Dan, banyak masyarakat belum benar-benar mengetahui mengenai manfaat dan tujuan dari istilah 3T ini.
Pada testing, misalnya, hal ini berkaitan erat dengan deteksi dini penderita Covid-19 agar bisa segera dipantau dan ditangani dengan tepat saat sebelum memiliki gejala yang parah, sehingga pasien tidak terlambat saat datang ke fasilitas kesehatan (faskes).
"Karena banyak pasien baru datang ke rumah sakit ketika dia sudah sesak nafas, sudah dalam kondisi yang lebih parah. Sehingga karena keterlambatan datang ke RS atau ke faskes, nggak sedikit yang tidak bisa tertolong. Jadi jangan menunggu gejala muncul dulu baru berobat," saran dia dalam webinar dengan judul 'Pentingnya Penerapan 3T dan 3M untuk Memutus Rantai Penularan Covid-19' bersama suara.com, Jumat (4/12/2020).
Monica juga menyarankan agar masyarakat bisa lebih peka terhadap kondisinya. Misalnya, saat sudah kehilangan indera penciuman atau pengecapan, sebaiknya segera memeriksakan diri.
Meski tidak semua memiliki gejala tersebut, kata Monica, saat seseorang mengalami gangguan pada indera penciuman dan pengecapan, itu adalah indikator terkuat bahwa mereka terinfeksi Covid-19.
"Jadi, testing ini sangat penting untuk mendeteksi apakah seseorang memiliki Covid-19 atau tidak. Di mana mereka harus diambil sampelnya, baik itu melalui hidung maupun melalui mulutnya, untuk mengetahui apakah ada virus atau tidak," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025