Suara.com - Pembacaan tekanan darah di bawah 90 mm Hg sistolik (angka atas) atau diastolik 60 mm Hg (angka bawah), umumnya dianggap tekanan darah rendah atau hipotensi.
Pada tekanan darah rendah, terjadi pembatasan jumlah darah yang mengalir ke otak dan organ vital lainnya seperti ginjal sehingga dapat menyebabkan kepala terasa ringan dan pusing. Tubuh juga akan terasa tidak stabil atau goyah, bahkan kehilangan kesadaran.
Melansir dari Insider, ada beberapa langkah mudah mungkin bisa meningkatkan tekanan darah secara alami. Dalam hal ini, Sonia Tolani, MD, seorang ahli jantung dan asisten profesor kedokteran di Columbia University Medical Center mengatakan beberapa cara paling umum untuk meningkatkan tekanan darah, antara lain:
1. Makan Lebih Banyak Natrium
Semakin tinggi asupan natrium, maka semakin tinggi tekanan darah. Dalam jangka panjang, hal ini dapat membebani jantung dan pembuluh darah.
Oleh karenanya, perlu bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan terlalu banyak natrium ke dalam makanan.
2. Tetap Terhidrasi
Cairan meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi. Tolani mengatakan, minum air dan meningkatkan natrium adalah cara terbaik mengatasi tekanan darah rendah.
"Kami mencoba meningkatkan tekanan darah ketika orang mengalami gejala seperti pusing dan pingsan," kata Tolani.
Baca Juga: Awas, Tekanan Darah Tinggi di Usia 40 Tahun Tingkatkan Risiko Demensia
"Konsumsi camilan asin seperti kacang asin atau acar di antara waktu makan dengan segelas besar air," imbuhnya.
3. Kaus Kaki Kompresi
Kaus kaki kompresi yaitu stoking yang memberikan tekanan lembut pada kaki untuk memindahkan darah ke jantung.
"Kaus kaki kompresi meningkatkan aliran darah kembali ke jantung yang membantu meningkatkan tekanan darah secara keseluruhan," kata Glenn Keyes, MD, seorang dokter keluarga di Copeman Healthcare Center di Edmonton.
Metode ini penting bagi siapa saja yang mengalami penggumpalan darah di kaki, yang sering terjadi dengan hipotensi ortostatik.
Namun, Keyes mengatakan penting untuk berbicara dengan dokter Anda sebelum memakai stoking kompresi karena mungkin tidak direkomendasikan jika ada kondisi kesehatan lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar