Suara.com - Kontrasepsi oral atau pil KB nyatanya tak hanya berfungsi untuk menunda kehamilan dan membantu memerangi masalah hormonal tertentu. Pada penelitian baru menunjukkan kontrasepsi oral dapat memberikan perlindungan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium.
Melansir dari Healthshots, studi komprehensif dari Universitas Uppsala, Swedia, menunjukkan bahwa kontrasepsi oral dapat memberikan perlindungan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium. Studi ini didapatkan dari data 250.000 perempuan yang telah diterbitkan pada jurnal Cancer Research.
Kontrasepsi oral termasuk estrogen dan progestin merupakan bentuk sintetis dari hormon seks wanita. Estrogen dan progestin dalam kontrasepsi oral mencegah ovulasi dan dengan demikian melindungi dari kehamilan.
Dalam studi saat ini, para ilmuwan membandingkan kejadian kanker payudara, ovarium dan endometrium antara wanita yang pernah menggunakan pil kontrasepsi oral dan mereka yang tidak.
“Jelas bahwa perempuan yang pernah menggunakan pil kontrasepsi oral memiliki risiko yang jauh lebih rendah untuk mengembangkan kanker ovarium dan endometrium," kata Asa Johansson dari Departemen Imunologi, Genetika dan Patologi, Universitas Uppsala, salah satu peneliti studi tersebut.
"Lima belas tahun setelah berhenti menggunakan kontrasepsi oral, risikonya sekitar 50 persen lebih rendah. Namun, penurunan risiko masih terdeteksi hingga 30 sampai 35 tahun setelah berhenti menggunakan pil KB,” imbuhnya.
Pil kontrasepsi oral sebelumnya juga telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara.
"Anehnya, kami hanya menemukan sedikit peningkatan risiko kanker payudara di antara pengguna kontrasepsi oral dan peningkatan risiko tersebut menghilang dalam beberapa tahun setelah penghentian," kata Johansson.
“Selain melindungi dari kehamilan, kami telah menunjukkan bahwa pil kontrasepsi oral juga memiliki efek positif lainnya. Hasil kami memungkinkan perempuan dan dokter untuk membuat keputusan yang lebih tepat tentang penggunaan pil kontrasepsi oral,” kata Therese Johansson, salah satu mahasiswa PhD yang turut dalam penelitian tersbeut.
Baca Juga: Setelah Kena Kanker, Feby Febiola Merasa Lebih Bahagia
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital