Suara.com - Semakin banyak laporan tentang pasien virus corona Covid-19 yang mengalami gejala berupa hilangnya indra penciuman.
Seorang wanita dari Kent menceritakan pengalamannya dengan para ilmuwan, yang menunjukkan kehilangan indra penciuman sebagai gejala awal virus corona Covid-19.
Sarah Govier (44) dari Whitstable, Kent didiagnosis mengidap virus corona Covid-19 pada Mei 2020. Ia pun mengalami gejala utamanya adalah hilangnya indra penciuman dan perasa.
Secara medis, kehilangan indra penciuman dikenal sebagai parosmia, yakni gejala umum virus corona Covid-19. Bahkan Sarah juga bisa mencium bau anyir akibat virus corona.
Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di UCL dan UCLH mengidentifikasi indikator virus corona Covid-19 yang paling andal.
Penemuan kuncinya adalah hilangnya indra penciuman dan perasa akut menjadi indikator paling umum dari virus corona Covid-19.
"Kopi terasa mengerikan dan membersihkan gigi saya dengan pasta gigi terasa seperti menyikat gigi dengan bensin," kata Sarah Govier dikutip dari Express.
Pada awalnya, semua yang berbau pada dasarnya sama. Jadi, aroma kopi sama seperti bila seseorang sedang merokok atau asap mobil.
"Bawang putih dan bawang bombai berbau tidak enak. Bahkan saya tidak bisa menjelaskannya," jelasnya.
Baca Juga: Pasien Virus Corona Covid-19 Bisa Alami Parosmia, Apa itu?
Dokter juga telah menemukan orang dengan virus corona Covid-19 yang kehilangan indra penciuman mengalami kerusakan ujung saraf reseptor atau sel pendukung di dalam hidungnya.
Ujung saraf pendeteksi aroma ini memberi tahu otak cara menafsirkan informasi kimiawi yang membentuk bau. Bila ujung saraf pendeteksi ini rusak atau tidak sembuh bisa menyebabkan parosmia.
Sarah Govier mengatakan rekan-rekannya mendapatkan diagnosis positif virus corona Covid-19 pada April 2020 lalu, tetapi ia tidak mengalami gejala klasik batuk dan suhu tinggi.
Namun, suatu hari Sarah pulang dengan kelelahan total dan mengalami sakit tenggorokan. Sehingga ia sempat izin tidak bekerja.
Sebelumnya, kehilangan indra penciuman dan perasa atau anosmia sudah lama diketahui sebagai gejala virus corona Covid-19 selain batuk dan demam.
NHS telah mendaftarkannya sebagai salah satu gejala utama virus corona Covid-19, selain batuk dan demam tinggi.
Berita Terkait
-
Apakah Bensin untuk Tunggangan Pembalap MotoGP Sama dengan Motor Harian?
-
Bak Bumi dan Langit, Harga Jual Mobil Listrik vs Kendaraan Bensin Bikin Ngilu, 60 Persen Setahun
-
Mobil Bensin dan Hybrid Masih Jadi Pilihan di Tengah Gempuran Mobil Listrik
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
5 Mobil Bekas Murah Irit Bensin dan Jarang Masuk Bengkel, Cocok untuk Pemula
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya