Suara.com - Mulanya, seseorang diarahkan harus suntik vaksin Pfizer sebanyak dua kali atau dua dosis dengan jeda waktu 21 hingga 28 hari untuk mencapai tingkat kekebalan 95 persen terhadap virus corona Covid-19.
Tapi, Profesor David Salisbury, yang bertanggung jawab atas imunisasi di Departemen Kesehatan hingga 2003, mengatakan satu dosis vaksin Pfizer sudah memberikan perlindungan sebesar 91 persen.
"Kami telah melakukan sesuatu seperti ini sebelumnya, ketika kami memiliki jumlah vaksin flu yang terbatas untuk anak-anak. Jika kami memberi setiap anak satu dosis vaksin, sebenarnya kami bisa melindungi dua kali lebih banyak," jelas Profesor Salisbury, dikutip dari The Sun.
David juga mengatakan, makalah New England Journal of Medicine tentang vaksin Pfizer juga menunjukkan bahwa satu dosis vaksin Pfizer sudah bisa memberikan kekebalan 91 persen dan dua dosis vaksin bisa memberikan 95 persen.
Jadi, Anda hanya akan mendapatkan tambahan kekebalan sebesar 4 persen ketika suntik vaksin Pfizer kedua kalinya.
"Pada kondisi ini, saya sangat menyarankan suntik vaksin Pfizer dosis pertama untuk semua kelompok yang berisiko. Setelah semuanya mendapatkan vaksinasi, maka bisa dilanjutkan suntikan dosis kedua," jelasnya.
Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair pun mendesak pemerintah untuk memikirkan kembali program vaksinasi dan harus diubah dengan cepat.
Pada dasarnya, suntikan vaksin Pfzier dosis pertama masih memberikan kekebalan substansial. Namun, Tony Blair menyarankan menggunakan semua vaksin Pfizer yang tersedia sebagai suntikan dosis pertama bagi semua orang pada Januari 2021 mendatang.
Para ahli kemudian bisa lanjut memberikan suntikan dosis kedus setelah vaksin Pfizer sudah tersedia lebih banyak dan bisa didistribusikan luas.
Baca Juga: Menristek Beri Izin Edar GeNose, Ini Kelebihannya untuk Deteksi Covid-19!
Dalam hal ini, petugas medis tetap menjadi kelompok yang harus mendapatkan suntikan vaksin virus corona Covid-19 pertama kali. Sebab, mereka termasuk kelompok rentan terpapar virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis