Suara.com - Alat skrining virus corona Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose telah mengantongi izin edar dari Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia yang bisa digunakan oleh masyarakat.
Berbeda dengan alat rapid test virus corona di awal pandemi, GeNose ciptaan UGM ini mendeteksi senyawa melalui hembusan napas untuk mengetahui seseorang terinfeksi virus corona atau tidak.
Pasien akan diminta meniup kantung plastik atau balon yang digunakan untuk menyimpan sampel napasnya. Kemudian, sampel napas itu dimasukkan ke sensing unit yang terdiri dari beberapa puluh sensor udara.
"Sensor ini menggunakan pendekatan artificial intelligence (AI) yang akan mendeteksi partikel atau VOC (Volalite Organic Compound) yang dikeluarkan spesifik oleh penderita virus corona Covid-19," kata Bambang Brodjonegoro, Menteri Riset dan Teknologi RI dalam konferensi pers di kanal Youtube Universitas Gadjah Mada, Senin (28/12/2020).
Bambang menegaskan bahwa GeNose ini bukan alat untuk mendeteksi virus corona Covid-19, tetapi mendeteksi partikel atau senyawa yang secara spesifik dikeluarkan oleh pengidap Covid-19.
Alhasil, orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 dan sehat akan mendapatkan hasil negatif dan positif yang berbeda setelah tes GeNose.
Dian K Nurputra, perwakilan dari tim GeNose UGM juga menjelaskan bahwa alat pendeteksi virus corona buatan timnya memiliki tingkat sensitivitas 89-92 persen dan spesifitas 95-96 persen.
Adapun kelebihan alat GeNose yang disampaikan oleh Bambang Brodjonegoro, antara lain:
- Non Invasif, karena alat deteksi ini hanya membutuhkan hembusan napas seseorang.
- Hasil tes realtif lebih cepat untuk diketahui
- Tidak membutuhkan alat tambahan, seperti reagen atau bahan kimia lainnya
- Biaya tes realtif terjangkau, karena hanya butuh non-rebreathing masker dan hepa filter sekali pakai
- Reliabilitas tinggi, karena menggunakan sensor yang bisa dipakai hingga puluhan ribu pasien dalam jangka lama
- Data dari pemeriksaan bisa terhubung ke cloud system untuk diakses online
"Saya sendiri sudah pernah mencoba GeNose pada suatu kesempatan di Metro TV. Saya hanya menghembuskan napas dan disimpan ke dalam plastik yang sudah disiapkan. Kemudian, hasilnya relatif cepat. Kalau pengalaman saya waktu itu hanay dibutuhkan waktu 2,5 menit," jelasnya.
Baca Juga: Cegah Penularan Virus Corona, Ahli Sarankan Tetap Pakai Masker di Rumah
Berita Terkait
- 
            
              Didatangi Projo, Jokowi Perlihatkan Ijazah UGM yang Asli
- 
            
              SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta Gelar Career Day Bersama UGM, UNY, dan UPN
- 
            
              Dokter Tifa Kuliti Gaya Pidato Rektor UGM di Depan Jokowi: Terlalu Genit, Ganjen, Tak Berwibawa!
- 
            
              Guru Besar UGM Prof Nindyo Pramono: Kerugian BUMN Bukan Korupsi, Asal Penuhi Prinsip Ini
- 
            
              Makan Bergizi Gratis Jadi Sorotan di MK, Ahli Hukum Pertanyakan Prioritas Negara
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
- 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
- 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
- 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
- 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
- 
            
              Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
- 
            
              Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
- 
            
              Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
- 
            
              Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
- 
            
              Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi