Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mendesak negara-negara anggotanya untuk memperketat penguncian dan pembatasan terkait penyebaran varian baru virus corona Covid-19.
Diperketatnya penguncian juga dilakukan mengingat pada 2021 mendatang, diprediksi akan semakin banyak orang mengalami pandemic fatigue, atau kondisi kelelahan secara fisik dan mental karena pandemi Covid-19.
Ini terjadi akibat pandemi Covid-19 yang seakan tidak berkesudahan, terlebih setelah munculnya varian baru virus corona di Inggris dan Afrika Selatan.
"Akan ada tantangan-tantangan baru di tahun depan, termasuk varian baru Covid-19 dan menambah semakin banyak orang mengalami pandemic fatigue," ujar Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus saat konferensi pers di Jenewa, Swiss mengutip Metro, Selasa (29/12/2020).
Ia menambahkan, kini WHO sedang bekerjasama dengan para ilmuwan di seluruh dunia untuk lebih mengerti dan memahami setiap perubahan virus corona dan risikonya.
Varian baru virus corona itu dipercaya lebih menular dari varian sebelumnya, dan praktis menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Imbasnya beberapa negara sudah menutup penerbangan mereka dari dan ke Inggris ataupun Afrika Selatan, meski yang sayangnya varian baru juga muncul di sejumlah wilayah seperti Prancis, Jerman dan Jepang.
Tedros lantas mengingatkan semua negara tentang betapa pentingnya melakukan kegiatan Whole genome sequencing (WGS), yaitu kegiatan pengurutan genom (struktur) virus yang menyebar dan menginfeksi beberapa orang dalam satu wilayah.
"Itulah mengapa penting untuk meningkatkan kapasitas WGS di seluruh dunia, dan berbagi informasi dengan organisasi kesehatan di PBB dan negara negara lain," terang Tedros.
Baca Juga: Selama Pandemi, Lebih 20 Ribu WNI Dipulangkan dari Luar Negeri
Sementara itu, kasus Covid-19 di negara itu melonjak 57 persen dalam seminggu terakhir karena varian baru virus corona, yang ditemukan 70 persen lebih menular.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional