Suara.com - Angka kematian akibat Covid-19 meningkat selama Desember. Kenaikan yang terjadi bahkan mencapai empat kali lipat dari bulan sebelumnya dan menjadi jumlah terbanyak selama empat bulan terakhir.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Satgas Covid-19 Dr. Dewi Nur Aisyah menyampaikan bahwa tren kenaikan angka kematian telah terlihat sejak awal November.
"Dari November ke Desember ada kenaikan lagi jadi 1.316 kematian. Sehingga total satu bulan kematian Desember 4.397," jelas Dewi dalam webinar 'Covid Dalam Angka' yang disiarkan secara virtual melalui akun YouTube BNPB Indonesia, Rabu (30/12/2020).
Dewi menyebutkan bahwa Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Timur dan Riau menjadi provinsi yang paling konsisten menyumbang angka kematian terbanyak selama empat bulan terakhir.
Selama Desember, angka kematian Covid-19 terbanyak terjadi di pulau Jawa. Dewi menjabarkan sepuluh provinsi yang menyumbangkan kematian terbanyak sebagai berikut:
- Jawa Timur 1.292 jiwa
- Jawa Tengah 949 jiwa
- DKI Jakarta 556 jiwa
- Jawa Barat 247 jiwa
- Kalimantan Timut 128 jiwa
- Riau 118 jiwa
- Sumatera Barat 107 jiwa
- Yogyakarta 104 jiwa
- Sumatera Selatan 89 jiwa
- Lampung 89 jiwa
Menurut Dewi, tren angka kematian akibat Covid-19 sebenarnya sempat turun pada periode September dan Oktober.
"Yang signifikan dari Agustus ke September kenaikannya tiba-tiba yang semula hanya di bawah 1000, naik jadi di atas 1051, tapi setelah itu tren turun. Jadi September-Oktober tren turun. Kemudian dari Oktober ke November masih tren turun," tuturnya.
Menurut Dewi, jika penambahan kasus diiringi dengan pelayanan dan penanganan kesehatan yang baik maka angka kematian bisa ditekan. Namun, penambahan kasus cukup tinggi dalam waktu yang sama harus diwaspadai karena berkaitan dengan ketersediaan sumber daya tenaga kesehatan, kapasitas jumlah tempat tidur di rumah sakit, ruangan ICU, juga mempengaruhi seberapa cepat penanganan bisa dilakukan di rumah sakit.
"Belum lagi karakteristik dari jumlah pasiennya, usia, jumlah komorbid, jenis komorbid pasti akan sangat berpengaruh. Ketika terjadi penambahan kasus bersamaan, jumlah rumah sakit tidak cukup, maka akan dapat melihat angka fatalitas yang makin tinggi," ujarnya.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Positif Covid-19, Dewi Perssik Unggah Pesan Menyentuh
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?