Suara.com - Beberapa orang bisa terkena serangan panik saat mengalami sesuatu yang mengkhawatirkan. Gejalanya bisa membuat napas sesak dan nyeri hebat pada dada. Gejala itu seringkali disamakan dengan serangan jantung, sehingga agak sulit membedakan antara serangan jantung dan serangan panik karena gejala dari kedua kondisi kesehatan itu kurang lebih sama.
Stres dan kecemasan yang berlebihan adalah penyebab utama serangan panik, yang juga dapat menyebabkan serangan jantung. Namun ada perbedaan antara keduanya.
Dikutip dari Times of India, serangan jantung terjadi ketika arteri koroner yang memasok darah dan oksigen ke jantung tersumbat atau terhalang. Kondisi itu membatasi aliran darah dan oksigen ke otot jantung.
Tanda-tanda khas serangan jantung meliputi:
- Ketidaknyamanan pada dada
- Berat di dada
- Gangguan pencernaan
- Sesak napas
- Palpitasi (jantung berdegup kencang)
- Mual atau keringat dingin
- Sakit kepala ringan
- Pucat di wajah
- Nyeri di tubuh bagian atas, terutama di salah satu atau kedua lengan, leher, punggung, rahang, atau perut
Meskipun nyeri di dada atau lengan adalah tanda umum serangan jantung, hal itu tidak selalu dialami. Wanita lebih tidak mungkin mengalami nyeri dada dan mungkin menunjukkan tanda-tanda lain seperti kelelahan atau ketidaknyamanan tubuh bagian atas.
Orang yang menderita masalah diabetes, kolesterol tinggi, stres kronis, dan tekanan darah tinggi lebih rentan terkena serangan jantung. Selain itu, kebiasaan merokok, gaya hidup yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik juga meningkatkan risiko.
Sementara itu, serangan panik kebanyakan disebabkan karena stres yang berlebihan, kecemasan, dan ketakutan intens yang mencapai puncaknya dalam hitungan menit.
Seseorang bisa mendapatkan kejadian panik karena kejadian yang membuat stres di rumah atau sebelum presentasi di tempat kerja. Namun, dalam beberapa kasus, tidak ada tanda-tanda serangan panik yang terlihat. Tanda paling umum serangan panik meliputi:
- Nyeri dada
- Jantung berdebar kencang
- Berkeringat
- Takut mati
- Pusing
- Mual
- Panas dingin
- Mati rasa atau kesemutan
Orang-orang berusia 20 hingga 30-an lebih cenderung menderita serangan panik. Serangan panik jika dikenali bisa dikendalikan dengan latihan pernapasan dalam, olahraga ringan dan meditasi. Namun untuk orang yang mengalami gangguan panik, antidepresan yang diresepkan dan obat lain dapat mengurangi intensitasnya
Baca Juga: Studi: Risiko Kematian akibat Serangan Jantung Lebih Tinggi pada Wanita
Meskipun gejala dari kedua kondisi tersebut sama, hasilnya sama sekali berbeda satu sama lain. Dalam serangan panik, seseorang mungkin merasa sedikit tercekik, tetapi serangan jantung adalah ancaman serius bagi kehidupan.
Inilah gejala umum yang hampir serupa antara serangan jantung dan serangan panik di antaranya:
1. Nyeri dada
Karakteristik nyeri sering berbeda pada kedua kondisi. Pada serangan panik, seseorang merasakan sakit yang menusuk di tengah dada, sedangkan pada serangan jantung rasa sakit itu bisa menyerupai tekanan atau sensasi meremas. Nyeri dada pada serangan jantung dimulai dari tengah dan menjalar ke lengan, rahang, atau tulang belikat.
2. Onset dan durasi
Kedua kondisi berkembang secara tiba-tiba, tanpa tanda peringatan. Terkadang, serangan jantung bisa disebabkan karena aktivitas fisik. Sementara serangan panik berlangsung selama 10-15 menit dan menjadi lebih baik seiring waktu. Gejala serangan jantung, di sisi lain, semakin intens seiring waktu.
3. Mual
Mual dan muntah bisa menjadi gejala lain dari serangan jantung. Para pasien juga mungkin mengalami batuk dan keringat berlebih.
4. Menggigil dan hot flashes
Seseorang yang mengalami serangan panik mungkin mengalami kedinginan dan hot flash. Sensasi tercekik, kesemutan, mulut kering dan telinga berdenging adalah beberapa gejala lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?