Suara.com - Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, jutaan orang di dunia kini harus mempersiapkan Malam Tahun Baru mereka di tengah keterbatasan akibat pandemi COVID-19.
Mulai dari penguncian, pembatasan, dan jam malam yang diberlakukan dalam upaya untuk membendung penyebaran virus Corona baru ini.
Malam Tahun Baru juga menandai satu tahun sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pertama kali menyebutkan ada kasus pneumonia misterius di China yang kemudian diidentifikasi sebagai COVID-19.
Ini terus berlanjut pada tahun 2020 dan menewaskan lebih dari 1,79 juta orang dan menghancurkan ekonomi global dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Melihat gentingnya hal tersebut, sejumlah negara pun meredam pesta tahun baru yang menyebabkan kerumunan di tahun ini. Berikut yang akan terjadi pada Malam Tahun Baru di sejumlah negara di tengah pandemi COVID-19, seperti dilansir Guardian.
1. Inggris
Di Inggris, yang melaporkan 981 kematian pada hari Rabu lalu di tengah lonjakan terkait dengan varian baru Covid, orang-orang yang berencana merayakan Malam Tahun Baru telah diperingatkan bahwa mereka harus meninggalkan pesta tahun 2021 karena "Covid menyukai kerumunan".
Pada Rabu, ketika 50.023 kasus baru dicatat, pemerintah mengumumkan pembatasan yang lebih ketat. Prof Stephen Powis, direktur medis nasional NHS Inggris, mengatakan tinggal di rumah dan melihat pergantian tahun 2021 "sesuai aturan" akan mengurangi infeksi dan tekanan pada rumah sakit.
"Kami tahu ini akhir tahun, ini adalah waktu di mana orang secara tradisional ingin merayakannya. Tapi sangat penting bahwa tahun ini, semua orang terus mengikuti panduan dengan tinggal di rumah dan tidak berbaur," kata dia.
Baca Juga: Kaleidoskop 2020: Rangkaian Peristiwa Nasional dalam Bingkai Foto
Powis menambahkan, "kita semua dapat berperan dalam memerangi virus yang mengerikan ini, dengan tetap tinggal di rumah, merayakan tahun baru dengan yang terdekat dan tersayang dalam aturan.
"Tindakan ini akan mengurangi infeksi, mengurangi tekanan pada rumah sakit, dan dengan cara itulah semua orang dapat membantu menyelamatkan nyawa. Covid menyukai keramaian, jadi tolong tinggalkan pesta untuk tahun nanti," pesannya tegas.
2. Prancis
Prancis telah mengumumkan akan mengerahkan 100 ribu polisi dan petugas keamanan untuk menghentikan pesta, pertemuan, dan pembakaran kendaraan tradisional pada 31 Desember.
Menteri dalam negeri Gérald Darmanin mengatakan para petugas juga akan secara ketat memberlakukan jam malam nasional pukul 8 malam hingga 6 pagi sebagai bagian dari apa yang dia gambarkan sebagai "perjuangan melawan pertemuan publik yang tidak sah dan fenomena kekerasan perkotaan".
Operasi polisi harus dipusatkan di pusat kota dan lingkungan "sensitif". Jumlah polisi dan petugas keamanan sama dengan tahun lalu. Darmanin juga telah meminta kepala polisi setempat untuk memberlakukan larangan penjualan bahan bakar atau alkohol dalam kontainer.
3. Jerman
Di Jerman, yang sebagian wilayahnya memberlakukan kuncian, kata Angela Merkel dalam pidato tahun baru terakhirnya sebagai kanselir bahwa tahun 2020 adalah yang paling sulit dari kepemimpinannya selama 15 tahun, namun dimulainya vaksinasi terhadap Covid-19 membuat tahun 2021 menjadi harapan.
"Saya pikir saya tidak melebih-lebihkan ketika saya berkata: tidak pernah dalam 15 tahun terakhir kami menemukan tahun yang begitu berat dan tidak pernah kami, terlepas dari semua kekhawatiran dan beberapa keraguan, menantikan yang baru dengan begitu banyak harapan," ujarnya.
Sementara itu, Menteri kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan dia mengharapkan negara itu memiliki Malam Tahun Baru yang paling tenang dalam ingatan.
4. Amerika Serikat
Di tempat lain di seluruh dunia, pihak berwenang mendesak masyarakat untuk merayakan tahun baru di rumah.
Sementara bola Malam Tahun Baru yang bertatahkan kristal akan tetap jatuh di Times Square pada tengah malam di tanggal 31 Desember. Namun kaki ini, penurunannya akan disambut oleh jalan-jalan kosong, bukan ratusan ribu orang yang bersuka ria.
Otoritas Kota New York telah mengumumkan bahwa Times Square tidak akan dibuka untuk umum. Mereka yang ingin hadir dapat melakukan streaming online atau menonton di televisi.
Perubahan dramatis ini tidak hanya terjadi di Manhattan. Kota-kota di AS mengubah cara mereka menyambut tahun 2021 ketika kasus Covid-19 dan kematian melonjak secara nasional. Data Universitas Johns Hopkins terbaru melaporkan 19.448.626 kasus AS dan mencapai 336.947 kematian.
5. Taiwan
Taiwan telah mengendalikan pandemi dengan baik berkat tindakan pencegahan dini dan efektif, termasuk karantina untuk setiap kedatangan dari luar negeri, dengan 800 kasus yang dikonfirmasi, termasuk tujuh kematian.
Meski begitu, kota-kota besar di Taiwan tetap akan mengurangi acara Malam Tahun Baru dan meminta orang-orang untuk menonton kembang api dan perayaan lainnya di rumah, setelah kasus pertama terjadi di negara tersebut dan munculnya COVID-19 varian virus baru yang sangat menular yang awalnya ditemukan di Inggris.
Kota Kaohsiung, Tainan, Taichung, Taoyuan, Chiayi dan Keelung semuanya mengatakan pada Rabu malam bahwa mereka akan membatalkan kehadiran publik di acara-acara seperti pertunjukan kembang api, dan telah meminta orang untuk menonton di rumah secara online dan di televisi.
6. Australia
Di kota terbesar di Australia, Sydney, tempat wabah virus korona berkembang setiap hari, orang-orang diminta untuk tinggal di rumah dan menghindari pertunjukan kembang api tengah malam yang terkenal di tepi pelabuhan. Pembatasan juga diberlakukan di negara bagian selatan Victoria.
7. Selandia Baru
Tetapi di Selandia Baru, yang berhasil memberantas virus korona setelah penguncian tujuh minggu yang ketat, rencana Malam Tahun Baru akan tetap berjalan seperti biasa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
Terkini
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!