Suara.com - Masalah kesehatan perempuan masih membawa stigma dan jarang dibahas di masyarakat. Jadi, banyak perempuan yang tidak menyadari apa itu atrofi vagina.
Ini pada dasarnya adalah kondisi ketika dinding vagina menjadi tipis dan kering, membuat hubungan intim sangat menyakitkan. Seiring waktu, ini menyebabkan masalah dengan sistem reproduksi dan saluran kencing. Namun, ada lebih banyak penyakit ini.
Dilansir dari Healthshots, Dr Ranajana Becon, seorang ginekolog di Rumah Sakit Columbia Asia, Ghaziabad mengatakan bahwa kondisi ini banyak terjadi setelah menopause. Penurunan tingkat estrogen dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan ini.
"Jika Anda mengalami kekeringan vagina yang konsisten, vagina terbakar, keputihan, gatal pada kelamin, sensasi terbakar saat buang air kecil, buang air kecil sangat sering, infeksi saluran kemih berulang atau inkontinensia urin, pertimbangkan untuk memeriksakan atrofi vagina."
Kondisi ini lebih sering terjadi pada perempuan pasca menopause, tetapi mereka yang belum pernah melahirkan melalui vagina juga berisiko.
Apalagi, kurangnya aktivitas seksual dengan pasangan juga bisa meningkatkan risiko atrofi vagina. Selain itu, merokok juga meningkatkan risiko Anda mengembangkannya.
Berikut lima cara mencegah atrofi vagina:
1. Berhenti merokok
Merokok tidak hanya memengaruhi paru-paru Anda, tetapi juga dapat menyebabkan atrofi vagina. Merokok memengaruhi sirkulasi darah. Karenanya, ini mengurangi aliran darah dan oksigen ke vagina Anda. Selain itu, rokok juga mengganggu fungsi estrogen.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Ini Kebiasaan di Toilet yang Bisa Merusak Orgam Intim
2. Tetap aktif secara seksual
Aktivitas seksual meningkatkan aliran darah ke vagina Anda dan menjaga jaringan vagina tetap sehat. Jadi, tetaplah aktif secara seksual. Anda bisa terbang sendiri, atau bergaul dengan pasangan, tetapi pastikan Anda aktif di sana.
3. Tetap terhidrasi
Pastikan Anda mengonsumsi cukup air dan tetap terhidrasi. Ini akan mencegah kekeringan pada vagina. Jangan lupa minum delapan gelas air setiap hari!
4. Jangan lupa berolahraga
Aktivitas fisik secara teratur membantu menciptakan keseimbangan hormonal dalam tubuh Anda. Hormon memainkan peran penting dalam hal atrofi vagina. Karenanya, berolahraga dapat membantu Anda mengurangi risiko mengembangkan kondisi tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia