Suara.com - Jika Anda punya resolusi menurunkan berat badan, coba lakukan itu bersama pasangan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika pasangan bertujuan untuk menurunkan berat badan bersama, kemungkinan besar mereka akan berhasil.
Penelitian yang dipresentasikan di European Society of Cardiology Congress pada Agustus 2020 menemukan bahwa penyintas serangan jantung bersama pasangannya hampir tiga kali lebih berhasil dalam menurunkan berat badan daripada mereka yang masih lajang.
“Ketika pasangan bergabung dalam upaya untuk mengubah kebiasaan, pasien memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menjadi lebih sehat, terutama dalam hal menurunkan berat badan," kata tim peneliti dari Amsterdam University of Applied Sciences, Belanda, Lotte Verweij dikutip SCMP.
Lotte menambahkan, pasangan seringkali memiliki gaya hidup yang serupa dan mengubah kebiasaan itu sulit jika hanya satu orang yang berusaha.
Niall Westley, seorang pelatih pribadi di Aqua Terra Performance di Stanley, Hong Kong, mengatakan bahwa diet bersama pasangan bantu untuk memotivasi dan teratur dengan komitmen.
"Anda mungkin lebih mungkin bangun lebih awal untuk berlatih. Atau Anda mungkin lebih konsisten dengan jadwal pelatihan dan cenderung tidak melewatkan sesi," katanya.
Mengerjakan rutinitas kebugaran dengan orang terdekat pasti memiliki tantangan. Selain merasa harus bersaing untuk menurunkan berat badan atau merasa cemburu ketika pasangan maju lebih cepat, juga bisa saling mengingatkan jika mungkin salah satu pasangan lalai melakukan diet.
Meski begitu, ada pula kemungkinan pengaruh buruk justru datang dari pasangan sendiri. Psikolog klinis di Matilda Medical Center di Hong Kong Tommy Chan mengatakan, risiko tetap bisa muncul jika melakukan diet bersama pasangan.
Baca Juga: Geger! Pasangan Kekasih Asal Medan Bersimbah Darah di Kosan, Si Pria Tewas
“Mereka mungkin memengaruhi Anda untuk melewatkan sesi latihan atau makan makanan yang seharusnya tidak dimakan. Atau membuat Anda merasa tidak enak karena berusaha untuk tetap pada rutinitas diet. Jika ketegangan sudah ada dalam hubungan Anda yang tidak terkait dengan tujuan penurunan berat badan, itu mungkin menyebabkan masalah lain yang dapat menghambat kemajuan," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke