Suara.com - Belum usai pandemi COVID-19 menyerang dunia, kini masyarakat dihebohkan dengan munculnya disease X atau penyakit X yang diramalkan akan menjadi pandemi baru di masa depan. Apa itu disease X?
Dinamai disease X karena penyakit ini tidak teranalisis dan masih bersifat dugaan atau perkiraan oleh para ahli dan peneliti. Penyakit ini mengacu pada nama placeholder atau kemungkinan penyakit yang menular namun belum terdeteksi manusia.
Bahkan, disinyalir disease X adalah satu dari 12 patogen mematikan yang diantaranya termasuk SARS dan Ebola. Saat ini, WHO sedang memprioritaskan penelitiannya untuk disease X mengingat potensinya yang menyebabkan pandemi di masa depan.
Terkait kemunculan disease X para ilmuwan memperingatkan sistem kesehatan dunia untuk memperkuat keamanan global di bidang kesehatan. Selain itu, diharapkan setiap negara juga memiliki alat yang mampu mendeteksi ancaman wabah sejak dini.
Hal ini bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah pandemi. Tak hanya itu, penelusuran penyakit terutama pada hewan juga penting dilakukan.
Disease X ini pertama kali dilaporkan menyerang seorang warga di Kongo. Pasien tersebut menjalani sejumlah pemeriksaan karena mengalami gejala mirip demam berdarah.
Namun, saat diperiksa lebih lanjut di National Institute of Biomedical Research (INRB) di Kinshasa, hingga kini peneliti dan tenaga medis masih belum mengetahui penyakit apa yang menyerang pasien tersebut.
Sebelumnya, pasien itu sempat diisolasi untuk menghindari potensi infeksi Ebola. Meski begitu, anggota keluarga pasien tidak mengalami gejala apapun saat pemeriksaan.
Demikian penjelasan terkait apa itu Disease X yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat. Semoga penyakit ini dapat segera diketahui penyebab dan obatnya.
Baca Juga: Cegah Penyakit Menular, Kemenkes Anjurkan Bumil Lakukan 3 Tes Ini
Kontributor : Lolita Valda Claudia
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat