Suara.com - Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa seluruh jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia harus mendapat izin emergency use authorization atau EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Tetap butuh izin dari Badan POM untuk masing-masing jenis vaksin," kata juru bicara vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi saat dihubungi suara.com, Selasa (5/1/2021).
Namun tidak seperti penerbitan EUA vaksin Sinovac dari China yang harus dilakukan uji klinis di Indonesia, Nadia menjelaskan bahwa jenis lain dari vaksin Covid-19 yang diimpor cukup dilakukan kajian literatur.
"Dikaji untuk mereka bisa menguatkan izin Badan POM. Kajiannya macam-macam, bisa melalui kajian literatur. Jadi tidak harus melalui uji klinis seperti di Unpad," ucapnya.
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan no. HK.01.07/MENKES/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona disebutkan bahwa Indonesia akan menggunakan tujuh jenis vaksin untuk mengendalikan penularan Covid-19, salah satunya Sinovac
Selain vaksin asal China itu, jenis lainnya yang telah direncanakan dipakai di Indonesia antara lain Novavax dari Inggris, Pfizer-BionTech dari Amerika Serikat, AstraZeneca dari Inggris, dan Moderna dari Amerika Serikat. Kemudian ada juga vaksin Sinoparm dari China dan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh PT BioFarma Indonesia.
Nadia menjelaskan bahwa BioFarma akan mengembangkan vaksin Covid-19 berdasarkan bahan baku yang telah dikirimkan Sinovac. "BioFarma kan nanti akan buat vaksin yang bahannya dari Sinovac," ucap Nadia.
Ia melanjutkan, sehingga EUA yang dikeluarkan BPOM akan berlaku untuk vaksin Sinovac baik yang dikembangkan langsung oleh China maupun oleh BioFarma.
Dari ketujuh jenis tersebut, Indonesia baru memiliki 3 juta dosis jenis Sinovac yang sebagian telah didistribusikan ke 34 provinsi. Nadia belum bisa memastikan kapan enam jenis vaksin lainnya akan tersedia.
Baca Juga: Vaksin Sudah Didistribusikan, DPR: Kepastian EUA Keluar Kapan?
"Belum tahu kita, tapi diharapkan dalam periode Januari-Maret ini," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat