Suara.com - Sensasi mati rasa kerap dialami banyak orang. Mati rasa bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti kerusakan, iritasi atau kompresi salah satu saraf atau cabang salah satu saraf di area seperti lengan dan pergelangan tangan.
Selain itu, mati rasa juga disebabkan oleh penyakit. Penyakit yang memengaruhi saraf tepi, seperti diabetes juga dapat menyebabkan mati rasa.
Selain itu, mati rasa juga bisa disebabkan karena masalah di area otak atau sumsum tulang belakang serta stroke atau tumor.
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut ini beberapa penyebab yang dapat menimbulkan mati rasa pada tubuh di antaranya adalah;
1. Kondisi otak dan sistem saraf
Kondisi otak dan sistem saraf dapat menyebabkan timbulnya mati rasa. Gangguan yang terjadi pada otak dan sistem saraf membuat respon yang biasa dikirim untuk menimbulkan rasa pada sentuh menjadi tidak ada. Biasanya penyebab kondisi seperti ini antara lain;
- Spondylosis serviks (kerusakan ruas tulang leher).
- Sindrom Guillain-Barre (infeksi yang menyerang kekebalan pada saraf tubuh).
- Sindrom paraneoplastik (penyakit seperti kanker yang menyerang pada sistem saraf).
- Neuropati perifer (kerusakan yang menyebabkan gangguan pengiriman sinyal sistem saraf pusat).
- Cedera tulang belakang.
- Stroke.
2. Trauma atau cedera berlebihan
Trauma atau cedera yang berlebih dapat menggangu saraf yang bekerja sebagai pengirim sinyal dari respons sentuhan yang terjadi dikulit. Oleh karena itu hal ini dapat menyebabkan mati rasa. Biasanya trauma atau cedera berlebihan tersebut antara lain:
- Cedera pleksus brakialis (cedera saraf tepi dan leher akibat kelumpuhan pada bagian bahu, siku, pergelangan, dan jari-jari tangan).
- Sindrom terowongan karpal (mati rasa dan kesemutan di tangan dan lengan yang disebabkan oleh saraf terjepit di pergelangan tangan).
- Sindrom terowongan kubital (kondisi di mana saraf ulnaris cedera dan membengkak, mengalami iritasi, atau meradang).
- Radang dingin.
3. Kondisi kronis
Kondisi kronis yang menyebabkan mati rasa pada tubuh meliputi:
- Gangguan penggunaan alkohol yang menyebabkan sistem saraf tidak bekerja dengan baik.
- Amiloidosis (penumpukan protein abnormal di organ Anda).
- Diabetes.
- Sklerosis ganda (sistem kekebalan tubuh menggerogoti lapisan pelindung saraf).
- Penyakit Raynaud (kondisi bagian tubuh terasa kaku dan dingin sehingga tidak bisa merasakan apa-apa).
- Sindrom Sjogren (gangguan pada sistem kekebalan tubuh).
4. Penyakit menular
Mati rasa juga bisa disebabkan karena penyakit menular. Misalnya, penyakit Lyme, yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi sehingga menyebabkan nyeri sendi dan lemas pada tungkai.
Selain itu, bisa juga disebabkan oleh sifilis, yaitu penyakit karena nfeksi bakteri yang biasanya menyebar melalui kontak seksual. Penyakit ini dimulai dengan luka tanpa rasa sakit pada tubuh.
Baca Juga: Sembuh, Mahasiswa Penderita Saraf Kejepit Asal Sulsel Bersyukur Ada JKN-KIS
5. Efek samping pengobatan
Mati rasa juga bisa disebabkan dari efek samping pengobatan yang sedang dilakukan. Misalnya, efek samping kemoterapi atau obat HIV. (Penulis: Fajar Ramadhan)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja