Suara.com - Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah penyakit yang sangat umum diderita oleh banyak orang. Penyakit ini terjadi ketika bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang.
HNP juga dikenal dengan istilah ‘saraf terjepit’. HNP bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah memiliki berat badan berlebih. Hal inilah yang dialami oleh Kuswati (47), warga Jalan Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Kuswati menjelaskan, ia didiagnosa memiliki tulang bengkok dan menyebabkannya menderita penyakit HNP. Ia pun disarankan untuk melakukan operasi untuk menyembuhkan penyakitnya tersebut.
Pada Oktober 2018 operasi dilakukan, Kuswati bahkan harus rawat inap selama delapan hari di Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya.
“Sejak dari Puskesmas Pacar Keling, saya dirujuk ke Rumah Sakit Husada Utama terlebih dahulu. Lalu kemudian di rujuk kembali ke rumah sakit dr.Soetomo untuk persiapan operasi. Seluruh biaya perawatan mulai dari rawat jalan sampai dengan operasi seluruhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” tutur Kuswati
Kuswati adalah peserta program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN – KIS) dari segmen peserta mandiri perorangan kelas 3 bersama suami dan dua orang anaknya. Ia mengaku selama menggunakan fasilitas dari Program JKN – KIS untuk rawat jalan baik sebelum maupun sesudah operasi, dirinya tidak pernah merasa kesulitan.
“Saya hanya menunjukkan KIS pada saat pendaftaran rawat jalan untuk memeriksakan penyakit saya, baik saat di faskes pertama atau di rumah sakit, sangat mudah. Semuanya juga gratis, saya tidak pernah dipungut biaya sepeserpun,” ungkap Kuswati.
Kuswati mengaku pernah berobat tanpa menggunakan fasilitas JKN – KIS untuk penyakitnya itu. Saat itu ia belum percaya bahwa pasien yang menggunakan KIS akan dilayani sama baiknya dengan pasien umum lainnya.
“Waktu itu saya coba berobat ke salah satu klinik disekitar rumah tinggal saya, lumayan mahal. Setiap kali periksa dikenai biaya dua ratus empat puluh ribu rupiah, itu belum resep dokter yang harus saya tebus ke apotik setiap satu kali periksa, jadi hampir lima ratus ribuan. Bayangkan sampai sembuh berapa biaya yang harus saya habiskan,” ujar Kuswati.
Baca Juga: Terapi Saraf Terjepit Bisa Dijalani Berkat JKN-KIS
Berbekal pengalaman baik tersebutlah, ia sangat antusias ketika mengetahui BPJS Kesehatan akan mengadakan sosialisasi didaerah tempat tinggalnya. Hal itu menjadi kesempatan untuk lebih mengenal program JKN – KIS yang telah menolong dirinya.
“Saya sangat bersyukur dan ingin mengucapkan terimakasih kepada pemerintah atas kehadiran program mulia ini. Terutama setelah mendapatkan tambahan pengetahuan dari sosialisasi kali ini. Saya pun siap menyampaikan informasi berharga ini kepada sahabat dan kenalan saya,” pungkas Kuswati.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Pinjaman KUR BRI di Bawah Rp100 Juta Tidak Wajib Pakai Agunan? Ini Penjelasannya
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
ASN Bolos, Hak Pensiun Langsung Hilang
-
Aset Kripto Masuk Jurang Merah, Tekanan Jual Bitcoin Sentuh Level Terendah 6 Bulan
-
Rupiah Masuk Zona Hijau Lawan Dolar Amerika, Terangkat Sentimen Ini
-
Prabowo Panggil Dasco 2 Kali Sepekan: Urusan Perut Rakyat Jadi Taruhan
-
Bos OJK: Ada Tiga Cara Perkuat Pasar Modal Indonesia, Ini Kuncinya
-
IHSG Bergerak Dua Arah di Awal Sesi Jumat, Cermati Saham-saham Ini
-
Alasan Menkeu Purbaya Ngotot Gali Pajak dari Ekspor Emas
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik