Suara.com - Setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac, Indonesia dipastikan siap menjalani vaksinasi Covid-19 pada Rabu, (13/1/2021) hari ini.
Sederet pejabat tinggi termasuk Presiden Joko Widodo bersama beberapa jajaran menteri akan jadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin Covid-19 lebih dulu. Hal ini dilakukan agar meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksin Covid-19.
Beberapa waktu lalu suara.com sempat melakukan wawancara acak terhadap beberapa masyarakat, dan sebagian besar mengaku masih memiliki kekhawatiran terhadap vaksin Covid-19.
Seperti yang dikemukakan Abdul Haris (27), pekerja swasta ini merasa ragu dengan vaksin Covid-19 karena proses pembuatannya seolah seperti terburu-buru, begitu juga dengan proses uji klinis vaksin Sinovac yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat.
"Kayak terlalu memaksakan jugalah, terlalu terburu-buru kayak nggak tepat aja formulanya. Kalau bisa jangan buru-buru dan memilih vaksin yang tepat," ujar Abdul kepada suara.com beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, Sumiyati (29) yang merupakan pekerja swasta mengaku meyakini vaksin Covid-18 yang diputuskan pemerintah untuk disuntikkan ke masyarakat sudah terbukti aman. Keamanan ini kata dia dibuktikan dari hasil penelitian dan uji klinis yang sudah dilakukan peneliti selama beberapa bulan terakhir.
"Vaksin ini pasti udah melewati berbagai uji klinis dan diujikan kepada manusia. Kalau misalnya nanti disuntikkan ke manusia otomatis dia juga sudah melalui tahap sudah dipastikan aman," ungkap Sumiyati.
Sedangkan beberapa lainnya mengaku mendapat kabar yang tidak mengenakkan terkait vaksin Covid-19. Seperti kabar yang ramai beredar jika setelah disuntik vaksin justru malah terinfeksi penyakit atau isu yang tidak mengenakkan lainnya.
"Khawatir sih ada ya, khususnya terkait isu-isu yang belakangan ini, ada istilah (vaksin) senjata pembunuh massal dan segala macem. Tapi masa iya, pemerintah setega itu sama rakyatnya," ungkap Akung, pekerja swasta.
Baca Juga: Ditanya Pernah Sakit Sebelum Divaksin, Jokowi: Cuma Batuk Kecil, Uhuk!
"Berat aja takutnya disuntik vaksin malah jadi sakit. Kan ada tuh, nggak tau hoaks atau enggak. Katanya setelah disuntik vaksin malah nggak bisa ngapa-ngapain," tutur Resti, salah satu pedagang di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) beberapa waktu lalu.
Beberapa masyarakat juga membenarkan, bagaimana sosok atau orang yang lebih dulu disuntik vaksin bisa membantu meyakinkan mereka, bahwa vaksin aman dan tidak menimbulkan efek yang ditakutkan, seperti yang ramai dihembuskan pihak tak bertanggungjwab.
"Petinggi-petinggi (negara lebih dulu divaksin). Jadi biar mereka merasakan lebih dulu, bukan sekedar swab test (Covid-19) yang pertama, tapi untuk vaksin juga mereka harus merasakan yang pertama," ujar Ranis Nurwandari, salah satu petugas di rumah sakit.
Keputusan Presiden Jokowi yang melakoni vaksinasi lebih dulu, didukung oleh masyarakat, yang diakui bisa jadi pembukti jika vaksin sudah terbukti aman oleh masyarakat umum.
"Bagus sih kan dia orang nomor satu di Indonesia, dia juga harusnya bertanggung jawab atas itu (vaksinasi). Baguslah dia jadi orang pertama yang divaksin," ungkap Sumiyati.
"Sebagai pemimpin harus seperti itu (jadi contoh), pemimpin dulu baru bawahannya. Setelah presiden divaksin, kalau emang baik (hasilnya), kita mau aja," sambung Ranis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara