Suara.com - Sebuah analisis resmi menemukan sekarang ini lebih banyak perempuan meninggal akibat strain baru virus corona Covid-19 daripada gelompang pertama.
Para ahli menduga bahwa sekarang ini perempuan lebih rentan terhadap jenis baru virus corona Covid-19 yang sedang merajalela di Inggris.
Selain perempuan, kematian akibat virus corona di antara orang kulit putih juga jauh lebih tinggi daripada sebelumnya. Sedangkan, kematian di antara orang-orang dari etnis minoritas justru menurun.
Dr. David Strain, dosen klinis senior di University of Exeter, mengatakan ada sejumlah alasan hipotesis terkait hal tersebut. Salah satu penyebabnya adalah perubahan pada virus corona.
"Jika kita membayangkan setiap orang memiliki ambang toleransi virus tertentu. Lalu, jumlah virus yang mereka temui di atas ambang batas itu, maka paparan berubah menjadi penyakit," ujar Dr. David dikutip dari The Sun.
Menurut Dr. David, sekarang ini virus corona lebih ganas. Sehingga orang yang sebelumnya dinilai cukup kuat tiba-tiba menjadi rentan terinfeksi virus corona.
Tapi, anak muda dan orang yang berusia di bawah 60 tahun masih berisiko meninggal karena virus corona dalam jumlah yang relatif rendah. Bahkan dokter mengatakan mereka yang dirawat di rumah sakit akibat virus corona juga lebih banyak sekarang.
Dr. David juga memeringatkan tentang perubahan perilaku selama pandemi virus corona. Banyak pasien virus corona lebih muda dan wanita kulit putih yang terbuai dengan rasa aman palsu.
"Kebanyakan orang akan mengambil langkah-langkah yang berisiko terinfeksi virus corona ketika mendengar bahwa Anda telah berisiko rendah," ujarnya.
Baca Juga: Gejala Varian Baru Virus Corona, Cek Bagian Kuku dan Daun Telinga!
Sebenarnya, jumlah kematian akibat virus corona pada pria masih lebih tinggi daripada wanita secara keseluruhan. Tetapi, ada perbedaan tingkat kematian akibat virus corona pada wanita.
Pada gelombang pertama virus corona, tingkat kematian pada pria 61 persen dan wanita 39 persen. Sekarang ini, tingkat kematian pria 57 persen dan wanita 43 persen.
Berbagai penelitian telah menjelaskan penyebab pria jauh lebih berisiko meninggal akibat virus corona, yakni perbedaan genetik yang memengaruhi sistem kekebalan.
Beberapa ahli mengatakan darah pria mempermudah virus corona untuk menginfeksi sel. Pria memiliki lebih banyak enzim ACE2, yang digunakan virus untuk memasuki sel dan mulai bereplikasi.
"Semakin banyak enzim ini, maka semakin sedikit virus yang Anda butuhkan untuk menyebabkan penyakit," jelas Dr David.
Tapi, Dr. David mengatakan strain baru virus corona ini mungkin lebih mudah menyebabkan penyakit pada mereka yang memiliki kadar ACE2 lebih rendah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif